• Terkini
  • Trending
  • Semua
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Parlementaria
  • Gaya

UIN Madura Dorong Pembatik Candi Burung Kuasai Akuntansi Biaya

28 Oktober 2025
Arek Lancor Menyala Jadi Ikon Malam Kota Pamekasan

Rektor UIN Madura: Arek Lancor Tetap Jadi Ruang Publik Bukan untuk PKL

29 Oktober 2025

DPRD Pamekasan Tawarkan Tiga Solusi Sengketa Lahan SDN Tamberu 2

28 Oktober 2025

Demo PKL Minta Berjualan di Arek Lancor dan Semua Toko di Arek Lancor Ditutup

27 Oktober 2025

Dinsos Pamekasan Ajukan Program Permakanan Lansia ke Pemerintah Pusat

27 Oktober 2025

Ribuan Warga Pamekasan Gelar Tabligh Akbar dan Istighosah untuk Palestina

26 Oktober 2025
Wayang Kulit Madura Hidup Kembali di Hari Jadi ke-495 Pamekasan

Wayang Kulit Madura Hidup Kembali di Hari Jadi ke-495 Pamekasan

26 Oktober 2025

Bupati Pamekasan Dorong Transformasi Ekonomi Pesisir

25 Oktober 2025
Singkirkan Pasar Kota Besar Pasar Kolpajung Raih Juara 2 Nasional Pasar Pangan Aman

Singkirkan Pasar Kota Besar Pasar Kolpajung Raih Juara 2 Nasional Pasar Pangan Aman

24 Oktober 2025
Tempati Lahan KAI Pemilik Warung di Tlanakan Diusir

Tempati Lahan KAI Pemilik Warung di Tlanakan Diusir

24 Oktober 2025

Modus Stafsus Kapolri Pria Tipu Korban 500 Juta

23 Oktober 2025

Ketua Tani Merdeka Pamekasan Apresiasi Presiden Prabowo, Petani Kini Tak Lagi Bingung Mencari Pupuk 

23 Oktober 2025

Direktur IBS PKMKK Ingatkan Pesantren Tak Hilangkan Nilai Barokah

22 Oktober 2025
Pemerintah Kabupaten Pamekasan
  • Tentang kami
  • Kebijakan Privasi
  • Periklanan
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Kamis, 30 Oktober 2025
31 °c
Pamekasan
27 ° Tue
27 ° Wed
27 ° Thu
27 ° Fri
Maduranet.com
  • Home
  • Politik
    • All
    • Parlementaria
    • Pemerintahan

    Dinsos Pamekasan Ajukan Program Permakanan Lansia ke Pemerintah Pusat

    Diisukan Retak dengan Bupati, Ini Jawaban Wabup Sukriyanto

    Diisukan Retak dengan Bupati, Ini Jawaban Wabup Sukriyanto

    Bupati Pamekasan Ajak Warga Musyawarah Sebelum Segel Sekolah

    Bupati Mulai Persiapkan Pamekasan Sebagai Tuan Rumah Porprov 2029

    Bupati Mulai Persiapkan Pamekasan Sebagai Tuan Rumah Porprov 2029

    Kemiskinan di Pamekasan Turun Lebih Cepat

    Kemiskinan di Pamekasan Turun Lebih Cepat

    Wabup Pamekasan Imbau Peserta Tes PPPK Tidak Percayai Oknum yang Janjikan Kelulusan

    Nasib 4.176 Calon P3K Pemkab Pamekasan Masih Menggantung

    47 Penerima PKH di Pemekasan Diputus Karena Kecanduan Judi Online

    47 Penerima PKH di Pemekasan Diputus Karena Kecanduan Judi Online

    Peringati Hari Pancasila Bupati Ajak Masyarakat Amalkan Seluruh Sila

    Belanja Sofa Batal Anggaran Dialihkan ke Penerangan Pendopo

    Bupati Pamekasan Tak Minta Media Mendukung Pemerintah, Tapi

    Sekolah Lapang Kebencanan Pertama Kali Digelar di Pamekasan

    Trending Tags

  • Bola
  • Khazanah
    • All
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Kriminal
    • Pendidikan
    Arek Lancor Menyala Jadi Ikon Malam Kota Pamekasan

    Rektor UIN Madura: Arek Lancor Tetap Jadi Ruang Publik Bukan untuk PKL

    DPRD Pamekasan Tawarkan Tiga Solusi Sengketa Lahan SDN Tamberu 2

    UIN Madura Dorong Pembatik Candi Burung Kuasai Akuntansi Biaya

    Demo PKL Minta Berjualan di Arek Lancor dan Semua Toko di Arek Lancor Ditutup

    Bupati Pamekasan Dorong Transformasi Ekonomi Pesisir

    Tempati Lahan KAI Pemilik Warung di Tlanakan Diusir

    Tempati Lahan KAI Pemilik Warung di Tlanakan Diusir

    Modus Stafsus Kapolri Pria Tipu Korban 500 Juta

    Ketua Tani Merdeka Pamekasan Apresiasi Presiden Prabowo, Petani Kini Tak Lagi Bingung Mencari Pupuk 

    Direktur IBS PKMKK Ingatkan Pesantren Tak Hilangkan Nilai Barokah

    Berkali-kali Bupati Kholilurrahman Tegaskan Tidak Ada Jual Beli Pj Kades 

    Bupati Imbau Pegawai di Pamekasan Tiga Hari Berbusana Santri 

  • Gaya
    • All
    • Kesehatan
    • Kulinari
    • Plesir

    Benahi Data Peserta BPJS Kesehatan Pemkab Klaim Hemat Rp 4 Miliar

    BPJS Kesehatan Pamekasan Bantah Hapus 50 Ribu Peserta

    Pamekasan Terapkan UHC Non Prioritas

    Bakteri yang Ditemukan di Makanan MBG Tlanakan Hidup di Kotoran Hewan dan Manusia

    Pantai Talang Siring Primadona yang Kini Tak Terawat

    Dinkes Pamekasan Stop Penggalangan Dana dari Staf Puskesmas

    Menu MBG Penyebab Keracunan di Tlanakan Terkontaminasi Bakteri Membahayakan

    Siswa SDN 1 Pasanggar Muntah Usai Santap MBG Karena Kekenyangan

    Diduga Belatung Ada Dalam Makanan Makan Bergizi Gratis

    BGN Pamekasan Bungkam soal Keracunan Massal di Tlanakan

    Bupati Pamekasan Ajak Masyarakat Waspadai Campak

    Bupati Pamekasan Ajak Masyarakat Waspadai Campak

    Trending Tags

No Result
View All Result
Maduranet.com
No Result
View All Result
Home Peristiwa Ekonomi

UIN Madura Dorong Pembatik Candi Burung Kuasai Akuntansi Biaya

Pelatihan partisipatif ubah cara pandang pembatik terhadap nilai kerja dan harga batik

Oleh: Ahmad Daifi Al Farrozi | Editor: Taufiqur Rahman
28 Oktober 2025
pada Ekonomi
2 menit dibaca
12 1
0

Tim pengabdian UIN Madura yang dipimpin Sri Handayani dan Safarin Maulani bersama puluhan pengerajin batik Desa Candi Burung, Kecamatan Proppo.

Pamekasan
ADVERTISEMENT

PAMEKASAN, MADURANET — Di tengah geliat batik Madura yang terus berjuang menembus pasar modern, sekelompok dosen dan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Madura memilih langkah berbeda. Mereka turun langsung ke Desa Candi Burung, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan pada Ahad (19/10/2025).

Giat itu dilakukan oleh tim pengabdian yang dipimpin Sri Handayani bersama Safarin Maulani, dan diikuti oleh puluhan pengerajin batik setempat. Agenda tersebut bertujuan mengajarkan hal yang jarang disentuh, yaitu akuntansi pembiayaan bagi para pberdaya.

“Kegiatan ini bertema Peningkatan Modal Intelektual Melalui Pelatihan Akuntansi Biaya Produksi Batik itu digelar sebagai bagian dari program pengabdian kepada masyarakat,” ujar Sri Handayani.

Ia menjelaskan, pendekatan yang dilakukan tidak sekadar pelatihan teknis, tetapi juga upaya membangun kesadaran baru tentang nilai kerja dan pengelolaan usaha batik.

Selama ini, tambah dia, sebagian besar pembatik di Candi Burung masih mencatat biaya produksi secara sederhana. Catatan mereka biasanya hanya berisi pembelian kain, malam, dan pewarna. Biaya tenaga kerja, transportasi, atau biaya tidak langsung sering kali diabaikan.

“Kami menemukan, kalau pengerajin mengerjakan sendiri, tidak dihitung upahnya. Karena takut harga batik jadi mahal dan tidak laku,” ucapnya.

Ia menambahkan, perhitungan berbeda dilakukan jika ada pesanan dalam jumlah besar. “Kalau pesanan banyak dan harus dibantu orang lain, baru si pengerajin tambahkan biayanya,” ujarnya.

Temuan itu menunjukkan bahwa sebagian pembatik masih memiliki persepsi sederhana soal biaya produksi. Akibatnya, mereka kerap tidak mengetahui keuntungan riil dari setiap potongan kain yang dihasilkan.

Tim pengabdian tersebut, menyadari bahwa mengubah pola pikir bukan perkara mudah. Karena itu, mereka menggunakan pendekatan Asset-Based Community Development (ABCD), metode yang berangkat dari potensi dan aset lokal masyarakat.

“Pendekatan ini menempatkan masyarakat sebagai subjek, bukan objek,” kata Sri Handayani.

Ia menjelaskan bahwa para pembatik diajak mengenali aset yang mereka miliki, baik keterampilan, jaringan sosial, maupun pengalaman produksi.

“Kami tidak datang membawa resep, tapi belajar bersama. Tujuannya agar pembatik bisa mengenali nilai kerja mereka sendiri,” tambahnya.

Ia menjabarkan,dalam pelatihan ini peserta belajar mengidentifikasi komponen biaya produksi, menghitung harga pokok produksi (HPP), dan menentukan harga jual realistis tanpa merugikan diri sendiri.

Tim tersebut juga melakukan pengukuran pemahaman, dengan dilakukan pre-test dan post-test, yang hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan dalam literasi keuangan peserta.

“Ketika pembatik mampu mencatat biaya secara lengkap dan memahami nilai kerja mereka, mereka tidak hanya menjadi pengrajin, tapi juga manajer bagi usahanya,” ujar Sri.

Hasil pendampingan menunjukkan perubahan kecil namun berarti. Beberapa pembatik mulai menyadari pentingnya menghitung seluruh komponen biaya, termasuk tenaga kerja pribadi. Bagi mereka, hal itu bukan sekadar soal angka, melainkan penghargaan terhadap jerih payah sendiri.

Tim UIN Madura menilai, kesadaran itu menjadi pondasi penting bagi keberlanjutan industri batik lokal. “Kami tidak sedang mengajarkan pembukuan rumit. Kami hanya ingin pembatik bisa memahami bagaimana kerja mereka memiliki nilai ekonomi yang layak,” jelas Sri.

Batik Madura dikenal dengan motif berani dan warna mencolok yang melambangkan karakter masyarakat pesisirnya. Namun di balik keelokan itu, sebagian besar pembatik masih bergantung pada sistem ekonomi tradisional, tanpa pencatatan usaha yang terstruktur.

Melalui pelatihan ini, UIN Madura berupaya menjembatani antara tradisi dan manajemen modern.

“Ketika pembatik bisa menghitung biaya dengan benar, mereka akan tahu berapa sebenarnya nilai batik yang mereka hasilkan. Dari situ muncul kemandirian,” ujar Sri.

Dari sinilah, tegas Sri Handayani, lahir harapan baru. Pihaknya ingin, batik Madura tidak hanya dikenal karena keindahannya, tapi juga karena pembatiknya sejahtera dan berdaya.

Tags: Batik CandiBatik PamekasanBudaya PamekasanUIN Madura
ShareTweetShare

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe

Terkait Berita

Akademisi UIN Madura Menilai Kasus SMAN 1 Cimarga Bisa Merusak Masa Depan Bangsa

Direktur IBS PKMKK: Pendidikan Pesantren Tak Sekadar Kognisi Namun Afeksi dan Psikomotori

Pendidikan
20 Oktober 2025

PAMEKASAN, MADURANET — Di tengah perbincangan publik tentang praktik pendidikan di pesantren, Direktur IBS PKMKK Achmad Muhlis menegaskan bahwa pesantren...

Akademisi UIN Madura Bawa Isu Zakat Pekerja Migran ke Forum Internasional di Belanda

Pendidikan
14 Oktober 2025

BELANDA, MADURANET – Akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Madura, Erie Hariyanto, menjadi salah satu pembicara dalam The 4th PCINU Belanda’s...

Sadap Percakapan Bupati Pamekasan, Guru Besar UIN Madura: Pelaku Bisa Disidik oleh Polisi

Peristiwa
13 Oktober 2025

PAMEKASAN, MADURANET— Beredarnya potongan rekaman suara percakapan yang diduga melibatkan Bupati Pamekasan Kholilurrahman dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa...

Tadris IPS UIN Madura Soroti Peningkatan Mutu Publikasi

Pendidikan
9 Oktober 2025

PAMEKASAN, MADURANET – Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Universitas Islam Negeri (UIN) Madura terus berupaya memperkuat budaya akademik...

Komentar post

  • Trending
  • Komentar
  • Terkini
Tempati Lahan KAI Pemilik Warung di Tlanakan Diusir

Tempati Lahan KAI Pemilik Warung di Tlanakan Diusir

24 Oktober 2025

Ketua Tani Merdeka Pamekasan Apresiasi Presiden Prabowo, Petani Kini Tak Lagi Bingung Mencari Pupuk 

23 Oktober 2025

Demo PKL Minta Berjualan di Arek Lancor dan Semua Toko di Arek Lancor Ditutup

27 Oktober 2025
Arek Lancor Menyala Jadi Ikon Malam Kota Pamekasan

Rektor UIN Madura: Arek Lancor Tetap Jadi Ruang Publik Bukan untuk PKL

29 Oktober 2025

DPRD Pamekasan Tawarkan Tiga Solusi Sengketa Lahan SDN Tamberu 2

28 Oktober 2025

UIN Madura Dorong Pembatik Candi Burung Kuasai Akuntansi Biaya

28 Oktober 2025
Maduranet.com

Copyright © 2020-2024 Maduranet.com

Navigasi Situs

  • Tentang kami
  • Kebijakan Privasi
  • Periklanan
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
    • Pemerintahan
    • Parlementaria
  • Peristiwa
    • Hukum
    • Pendidikan
    • Kriminal
  • Bola
  • Gaya
    • Kulinari
    • Kesehatan
    • Plesir

Copyright © 2020-2024 Maduranet.com

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In