PAMEKASAN, MADURANET — Ribuan warga Kabupaten Pamekasan memadati Lapangan Pegantenan, Sabtu malam (25/10/2025), dalam Tabligh Akbar dan Istighosah Bersama bertema “Untuk Menyambut Kemerdekaan Palestina”.
Kegiatan ini digelar oleh Gerakan Peduli Palestina (GPP) Pamekasan dan diikuti sekitar 2.000 jamaah dari berbagai kecamatan di wilayah setempat.
Acara yang berlangsung hingga pukul 23.15 WIB itu menghadirkan dua tokoh ternama, Ustadz Dzulkifli Mohammad Ali, pakar eskatologi Islam, dan Syekh Ma’mun Abu Samrah, Imam Masjid di Gaza, Palestina.
Keduanya memberikan ceramah penuh makna tentang keteguhan iman, perjuangan, dan persaudaraan umat Islam di tengah penderitaan rakyat Palestina.
Turut hadir dalam acara tersebut Bupati Pamekasan Kholilurrahman, sejumlah ulama pesantren, Muspika Pegantenan, kepala desa se-Kecamatan Pegantenan, serta tokoh masyarakat.
Kegiatan dimulai pukul 19.00 WIB dengan pembacaan sholawat oleh tim Al-Banjari, diikuti lantunan doa bersama dan istighosah yang dipimpin sejumlah kiai ternama.
Bupati Pamekasan membuka acara dengan pembacaan surat Al-Fatihah dan sambutan yang menekankan pentingnya kepedulian umat Islam terhadap perjuangan rakyat Palestina.
“Gerakan Peduli Palestina ini menunjukkan bahwa masyarakat Pamekasan ikut merasakan penderitaan saudara-saudara kita di Gaza. Terima kasih kepada seluruh panitia dan kepala desa yang hadir untuk bersama-sama mendoakan kemerdekaan Palestina,” ujar Bupati Kholilurrahman dalam sambutannya.
Suasana khidmat menyelimuti lapangan saat ribuan jamaah menundukkan kepala dalam istighosah bersama, memanjatkan doa agar rakyat Palestina segera meraih kemerdekaan yang hakiki.
Dalam ceramahnya, Syekh Ma’mun Abu Samrah menyampaikan pesan mendalam tentang makna Palestina bagi umat Islam. Menurutnya, persoalan Palestina bukan hanya isu politik, melainkan bagian dari iman dan tanggung jawab moral.
“Palestina bukan sekadar tanah yang dijajah, tetapi bagian dari aqidah kita. Saudara-saudara kita di Gaza tidak pernah menyerah. Selama semangat kaum muslimin hidup, maka perjuangan mereka tidak akan padam,” tutur Syekh Ma’mun dalam bahasa Arab yang diterjemahkan oleh panitia.
Sementara itu, Ustadz Dzulkifli Mohammad Ali mengingatkan jamaah tentang sabda Rasulullah yang menyebut akan selalu ada sekelompok umat yang berjuang di jalan kebenaran hingga akhir zaman.
“Mereka tidak akan pernah berhenti, tidak bisa dihentikan oleh siapa pun. Mereka adalah pejuang yang Allah tolong hingga kemenangan datang,” ujarnya.
Selain doa, bentuk kepedulian juga diwujudkan melalui penggalangan dana yang dipimpin Khairul Umam, CEO PT Bawang Mas.
Dalam satu malam, panitia berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 450 juta yang akan disalurkan melalui lembaga resmi untuk membantu warga Gaza.
Rangkaian kegiatan ditutup dengan sambutan Abas Rofi’i pengasuh Pondok Pesantren Banyuanyar Timur, yang menegaskan bahwa perjuangan untuk Palestina adalah bagian dari amanah kemanusiaan.
“Sebelum Palestina merdeka, kita tidak boleh berhenti berjuang. Bahkan kalau pemerintah Indonesia membuka kesempatan, saya orang pertama yang siap berangkat ke sana,” ujarnya disambut tepuk tangan jamaah.
Acara berlangsung aman dan tertib hingga pukul 23.15 WIB. Dari langit Pegantenan, gema doa dan sholawat malam itu menjadi simbol solidaritas tanpa batas dari masyarakat Pamekasan untuk rakyat Palestina.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.


























































Komentar post