PAMEKASAN, MADURANET — Untuk pertama kalinya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menggelar Sekolah Lapang Gempa dan Tsunami di Kabupaten Pamekasan. Sebelumnya, program edukasi kebencanaan ini telah digelar di tiga kabupaten lain di Madura.
Acara yang berlangsung di Hotel Cahaya Berlian, Selasa (30/9/2025), dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Masrukin mewakili Bupati Pamekasan.
“Alhamdulillah baru kali ini BMKG mampir ke Pamekasan. Ini tandanya daerah kita relatif aman dari ancaman gempa dan tsunami. Namun bukan berarti kita boleh lengah. Kesiapsiagaan harus tetap dijaga,” ujar Masrukin.
Sekda menegaskan, Pemkab Pamekasan berkomitmen menjadikan kegiatan ini sebagai momentum untuk membangun budaya sadar, siaga, dan selamat menghadapi bencana. Ia menyebut, kesiapan SDM, kelengkapan sarana prasarana, serta keterlibatan media dan relawan menjadi faktor penting dalam mitigasi.
“Jika petugas di lapangan memberi contoh baik, masyarakat akan meniru. Tapi kalau petugasnya tidak siap, sulit bagi masyarakat untuk bergerak dengan benar,” tegasnya.
Meski relatif aman dari gempa dan tsunami, Pamekasan tetap menghadapi berbagai ancaman bencana lain. Data 2024 mencatat 20 banjir, 103 kejadian cuaca ekstrem, 23 longsor, 31 kebakaran hutan dan lahan, serta kekeringan yang melanda 76 desa di 11 kecamatan.
Acara juga diisi simulasi gempa bumi. Peserta diajak mempraktikkan langkah darurat agar tidak panik.
“Peserta diharapkan menjadi duta kesiap siagaan di lingkungannya masing-masing,” ujar Masrukin.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post