PAMEKASAN, MADURANET — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menggelar acara Silaturahmi Ulama Umara di Aula Serba Guna Kecamatan Pakong, Senin (22/9/2025) malam.
Kegiatan ini dihadiri Bupati Kholilurrahman, jajaran pimpinan Organisasi Perangkat (OPD), Sekretaris Daerah, tokoh ulama, perwakilan ormas Islam, aparat TNI–Polri, serta para kepala desa se-Kecamatan Pakong.
Bupati Kholilurrahman dalam sambutannya menegaskan bahwa acara ini merupakan ikhtiar untuk menyelaraskan visi misi pembangunan daerah dengan aspirasi masyarakat melalui ulama dan tokoh lokal.
“Posisi ulama sangat penting di Madura. Karena itu, silaturahmi seperti ini harus dilakukan secara intensif, tidak hanya lewat acara formal,” ujar Bupati.
Ia juga menjelaskan tiga bentuk kegiatan rutin yang digagas Pemkab sebagai pengikat kebersamaan. Yaitu, Silaturahmi Ulama–Umara, pembacaan shalawat nariyah setiap bulan di pendopo bupati dan wakil bupati, serta khotmil Qur’an bulanan.
“Semua ini kita lakukan agar Pamekasan mendapat barokah dan kebaikan,” tambahnya.
Dalam forum, Bupati juga menekankan pentingnya komunikasi antara camat, kepala desa, dan masyarakat agar persoalan bisa diselesaikan di tingkat kecamatan.
“Maka dari itu harusnya, pelayanan publik dilakukan di kantor desa dan kecamatan, kecuali dalam keadaan darurat. Bukan di tengah perjalanan,“ imbau Bupati.
Selain itu, Bupati menegaskan komitmen untuk menghindari praktik percaloan jabatan.
“Kalau ada calo jabatan, tangkap saja. Semua harus berjalan sesuai porsi. Pejabat yang bermain akan kami beri sanksi,” ujarnya tegas.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi penyampaian aspirasi, dipimpin Sekda Masrukin. Sejumlah persoalan daerah mencuat dalam forum tersebut.
Diantara aspirasi disampaikan oleh Perwakilan MUI Pakong, Jabir, menyoroti banyak kios pasar yang mangkrak akibat parkir liar, masalah sampah, hingga kebutuhan akses jalan baru ke Masjid Jamik Pakong untuk mengurai kemacetan terutama saat salat Jumat.
Kepala Disperindag, Ahmad Basri Yulianto, lansung memberikan penjelasan, bahwa kios pasar mangkrak lebih disebabkan perilaku pedagang.
”Banyak pedagang yang mengejar pembeli hingga buka kios ke pinggir jalan,” terangnya.
Acara ditutup dengan doa oleh Husni Amri. Suasana forum yang sempat tegang saat penyampaian aspirasi akhirnya cair kembali berkat gaya komunikatif Bupati yang diselingi humor.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post