PAMEKASAN, MADURANET – Bantuan becak listrik yang diserahkan di Pamekasan melalui program pemerintah pusat dan Yayasan Gerakan Sosial Nasional (YGSN), belum sepenuhnya berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Sebagian besar unit yang seharusnya menopang aktivitas ekonomi tukang becak, justru mangkrak di rumah-rumah penerima.
Hasil pemantauan di sejumlah titik seperti Pasar Sore dan Kolpajung memperlihatkan minimnya unit becak listrik yang beroperasi.
Samhari, tukang becak engkol asal Blumbungan yang biasa mangkal di Pasar Sore, mengaku belum pernah melihat becak listrik beroperasi di kawasan itu.
“Belum ada yang narik pakai becak listrik di sini. Katanya sih gak kuat bawa belanjaan berat ibu-ibu,” ujar Samhari, Selasa (22/7/2025).
Namun pernyataan ini dibantah oleh Ketua YGSN Pamekasan, Azmi. Ia menegaskan bahwa kapasitas becak listrik sebetulnya cukup kuat untuk digunakan mengangkut beban.
“Dari uji coba, becak listrik mampu menopang beban hingga 80 kilogram. Jadi bukan soal tenaga. Tapi lebih kepada fasilitas dan kondisi sosial,” jelas Azmi saat ditemui kemarin.
Menurutnya, kendala utama justru terletak pada ketiadaan fasilitas pengisian daya (charging station) di area pangkalan. Sejumlah pebecak memilih menyimpan becak di rumah lantaran tidak bisa mengisi daya di tempat umum.
“Beberapa penerima mengaku tidak enak hati terhadap teman-temannya yang belum dapat. Akhirnya, becaknya hanya dipakai untuk keperluan pribadi atau disimpan di rumah,” ungkap Azmi.
Ia menambahkan, salah satu penerima becak listrik yang ditemui di sekitar Monumen Arek Lancor juga mengaku lebih banyak menyimpan becaknya di rumah.
“Belum saya pakai narik. Bingung mau ngecas di mana, terus kalau jalan sendiri, kasihan teman-teman yang masih pakai becak engkol,” ujarnya.
Melihat situasi ini, YGSN saat ini tengah mengupayakan penyediaan titik pengisian daya di lokasi-lokasi strategis dan mengajukan tambahan unit agar distribusi lebih merata.
“Kalau fasilitas pendukung terpenuhi dan distribusinya adil, kami yakin becak listrik akan lebih optimal mendukung penghasilan para tukang becak,” pungkas Azmi.
Program becak listrik semestinya menjadi solusi transportasi ramah lingkungan sekaligus peningkatan ekonomi mikro. Namun tanpa dukungan infrastruktur dan pendekatan sosial yang matang, bantuan ini dikhawatirkan hanya berhenti sebagai proyek simbolis.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.






















































Komentar post