PAMEKASAN, MADURANET– Persoalan sampah di Desa Dasok, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, memasuki babak baru.
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Posko 25 Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Madura turun tangan mengusulkan solusi. Pihak desa menilai Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pamekasan tidak sanggup menangani persoalan ini secara mandiri.
Dalam kunjungan ke kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) pada Selasa (15/7/2025), mahasiswa KKN membawa gagasan pembangunan rocket stove, alat sederhana untuk membakar sampah rumah tangga secara efisien dan ramah lingkungan.
Namun, Kepala DLH Supriyanto menilai pendekatan itu belum cukup. Mereka menyarankan solusi jangka panjang berupa pembangunan TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) di tingkat desa.
“Masalah sampah ini tidak bisa kami selesaikan sendiri. Kami kekurangan tenaga, anggaran juga terbatas. Harus ada keterlibatan desa dan masyarakat,” kata Supriyanto dalam pertemuan tersebut.
Supriyanto menyatakan bahwa penanganan sampah tidak sepenuhnya ditangani oleh Pemkab Pamekasan semata, dengan harapan muncul kemandirian pihak desa dalam pengelolaan sampah.
Namun di sisi lain, mahasiswa KKN menyebut bahwa Pemdes Dasok pun tak memiliki anggaran yang cukup, bahkan untuk membayar petugas pengelola sampah jika sistem TPS3R diterapkan.
“Pemdes menyambut baik solusi dari DLH, tapi mengakui kendala anggaran jadi penghalang utama,” ujar salah satu mahasiswa KKN.
DLH menyatakan siap mendampingi dan bahkan turun langsung ke desa untuk memberikan edukasi dan pendampingan, jika difasilitasi oleh forum atau undangan resmi.
Yang menjadi sorotan, DLH menegaskan bahwa pembangunan tempat pembuangan baru tanpa edukasi justru memperpanjang masalah. Masyarakat akan terus membuang sampah sembarangan karena tidak pernah diajak memahami akar persoalan.
“Kalau cuma disediakan tempat tapi tanpa edukasi, kebiasaan membuang sampah sembarangan akan tetap terjadi. Ini soal kesadaran,” tegas DLH.
Menjawab tantangan itu, Moh. Ridho Nur Abdillah kordinator mahasiswa KKN berinisiatif akan membentuk forum warga di Desa Dasok. Forum ini nantinya akan menjadi ruang diskusi antara DLH, Pemdes, dan masyarakat setempat untuk mencari solusi bersama.
“Forum ini jadi langkah awal, karena kita ingin solusi tidak hanya teknis, tapi juga sosial. Harus ada pemahaman bersama soal sampah,” ucapnya.
Dirinya menyatakan komitmennya untuk terus mengawal isu lingkungan selama masa pengabdian di desa, seraya berharap muncul terobosan dari kolaborasi berbagai pihak.
Silaturahmi tersebut dihadiri Kepala DLH Supriyanto, Buyung setiawan selaku kabid persampahan, Bagas Ananta yang merupakan anggota.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.






















































Komentar post