PAMEKASAN, MADURANET – Produksi air minum dalam kemasan merk ADENI yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Pamekasan, akan dioperasikan kembali oleh Pemkab Pamekasan. Produk air minum ADENI sudah lama berhenti beroperasi dan gudang produksinya di Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, sudah tutup.
Kondisi ini mengundang perhatian Bupati Pamekasan, KH. Kholilurrahman untuk membuka perusahaan tersebut. Beroperasinya ADENI guna menunjang pendapatan keuangan daerah yang kondisinya saat ini sedang sakit. Hal ini disampaikan Kiai Kholilurrahman saat rapat kordinasi dengan seluruh pimpinan organisai perangkat daerah (OPD), Selasa (6/5/2025).
“Jika ada masalah di dalam ADENI dan PDAM, bukan ditutup usahanya dan asetnya dijual kepada orang lain, namun perlu dicarikan solusinya. Ke depan kita akan hidupkan kembali ADENI,” terang Kiai Kholilurrahman.
Direktur PDAM Pamekasan, Syamsul Arifin menjelaskan, ADENI sejak tahun 2020 sudah dikontrakkan ke CV Amira. Kontrak kerjasama akan berakhir pada bulan Juni tahun 2025. Jika ADENI akan dioperasikan kembali, perlu pembenahan dari berbagai sektor, termasuk peralatan dan tata kelola manajerial.
“Saya tidak tahu bagaimana ADENI itu dikontrakkan karena direktur PDAM masih dijabat orang lain. Sekarang gudangnya sudah tidak beroperasi dan kontaknya akan berakhir pada Juni 2025 ini,” kata Syamsul.
Bupati Kholilurrahman memiliki komitmen untuk melakukan intensifikasi pendapatan daerah, termasuk perusahaan daaerah yang dikelola oleh Pemkab. Perusahaan tersebut diharapkan bisa menambal defisit keuangan yang sudah terjadi selama bertahun-tahun. Akibatnya banyak kegiatan yang gagal bayar akibat pendapatan dengan pengeluaran yang tidak imbang.
“Intensifikasi pendapatan ini perlu ditekankan. Kita tidak bisa sepenuhnya bergantung kepada dana transfer pusat karena kondisinya saat ini sedang terjadi efisiensi anggaran,” ungkap Kholilurrahman.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post