PAMEKASAN, MADURANET – Menjelang Lebaran Ketupat yang tinggal hitungan hari, sejumlah penjual selongsong ketupat dan daun janur, kini sudah bermunculan di beberapa lokasi di Pamekasan.
Para pedagang selongsong ketupat dan janur itu, sudah ada yang menggelar dagangannya di Jl Kabupaten dan Jl Teja, di sekitar pintu masuk ke Pasar Gurem. Mereka yang sebagian besar dari luar Pamekasan itu, sudah berjualan di atas trotoar sejak pukul 05.00 WIB hingga malam hari. Mereka semuanya menginap dengan mendirikan tenda dan menggelar tikar di tempat jualannya.
Seperti terlihat di kawasan Jl Teja. Di antara pedagang membawa ratusan kulit ketupat siap pakai dan sebagian besar lagi, masih berwujud daun siwalan muda. Sejak pagi para pemburu selongsong ketupat itu sudah berdatangan menemui pedagang.
Lilik Rahman, warga Kelurahan Barurambat Kota Pamekasan, yang saat itu membeli selongsong ketupat di Jl Teja mengatakan, ia membeli sebanyak 20 selongsong ketupat, karena pada saat Hari Raya Ketupat nanti, tidak hanya memasak satu menu, melainkan beberapa menu. Di antaranya kaldu, soto ayam, gado-gado dan cap gomeh.
“Saya sengaja membeli selongsong ketupat pada H-3 Lebaran Ketupat, agar saya bisa mendapatkan selongsong ketupat yang kondisinya masih segar dan bagus. Ternyata kondisi selongsong ketupat yang ditawarkan pedagang, semuanya masih segar,” kata Lilik Rahman, kepada MADURANET, Sabtu (5/4/2025.
Salah seorang pedagang selongsong ketupat, Musdalifah (40), warga Desa Bangkes, Kecamatan Kadur, yang saat itu berjualan ditemani suaminya, Mohammad (50), mengatakan, ia lupa sejak tahun berapa berjualan selongsong ketupat. Yang ia ingat sejak masih gadis menemani ibunya dengan menggelar dagangannya di Pasar Kolpajung.
Menurut ibu dua anak ini, ia memilih berjualan di emperan depan toko di Jl Teja, sejak 2019 bersama sekitar 30 pedagang lainnya.
“Warga sudah paham, jika di tempat ini, merupakan sentra penjualan selongsong ketupat dan janur tiap tahun. Pembelinya sejak pagi hingga sore, bahkan hingga malam hari,” kata Lif, panggilan wanita yang menginap di emper depan toko, sebelah barat akses masuk menuju Pasar Gurem.
Lif, yang sehari-hari pencahariannya sebagai petani mengungkapkan, jika dibanding tahun-tahun sebelumnya, pembeli selongsong ketupat menurun. Jika pada 2024, ia sampai kewalahan melayani pembeli, sehingga H-2 Lebaran Ketupat, barangnya sudah habis dan pulang.
“Alhamdulillah, walau omzet penjualan menurun, namun masih terdapat laba yang bisa diharapkan,” kata Lif, yang mengaku sehari omzetnya Rp 500.000.
Ditambahkan, harga untuk selongsong ketupat yang kuning Rp 15.000 per 10 buah. Sedang untuk selongsong warnanya agak hijau Rp 10.000 per 10 buah. Namun sebagian besar, warga memilih selongsong ketupat yang warnanya kuning cerah.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post