PAMEKASAN, MADURANET – Hujan lebat yang mengguyur Pamekasan di di siang hari, dengan durasi cukup lama dan intensitas tinggi, menyebabkan puluhan rumah di Kelurahan Gladak Anyar dan Kelurahan Patemon, Kecamatan Kota, Pamekasan, terendam banjir dengan ketinggian antara 50 cm hingga 1 meter, Sabtu (8/3/2025).
Di antara rumah warga di Kelurahan Gladak Anyar yang terendam banjir itu, di Jl KH Amin Jakfar Gang III, Jl Sersan Mesrul Gang V. Kemudian di Jl Jembatan Baru Gang II, Gang IV dan Gang V. Di kelurahan ini terdapat sekitar 70 rumah warga yang terdampak banjir.
Sementara di Kelurahan Patemon, Gang II dan barat sungai juga terdampak yang menimpa 10 kepala keluarga.
“Saat banjir berlangsung, terdapat enam warga Gladak Anyar yang dievakuasi menggunakan tandu manual ke kantor kelurahan Gladak Anyar,” kata Chandra Kirana, Ketua Harian Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) Pamekasan.
Chandra mengakui, sehari sebelumnya, Jumat (7/3/2025), rumah beberapa rumah warga di Kelurahan Gladak Anyar dan Kelurahan Patemon, juga diterjang banjir. Sehingga belum selesai warga membersihkan lumpur sisa banjir itu, sekarang kembali dilanda banjir.
“Dan banjir kali ini karena hujan dengan intensitas tinggi dan debit air yang mengalir ke sungai tidak mampu ditampung, sehingga meluap menimpa rumah warga,”papar Chandra Kirana.
Amli, warga Jalan Jembatan Baru IV, RT 02/RW 06, Kelurahan Gladak Anyar, yang rumahnya terendam banjir, air masuk ke rumahnya pada Sabtu (8/3/2025), sekitar pukul 16.00. Kala itu, keluarganya dan beberapa tetangga sekitar sudah mengantisipasi lebih dulu datangnya banjir. Sehingga ketika kondisi sungai yang berjarak sekitar 15 dari rumahnya sudah meninggi, warga beramai-ramai memindahkan perabot rumah tangganya ke tempat yang lebih tinggi, seperti tempat tidur, kursi, lemari dan kulkas.
“Ketika adzan maghrib berkumandang, saya dan keluarga hanya makan mie instan goreng. Sebab untuk masak nasi dan sayur sudah tidak memungkinkan, karena kondisi rumah sudah terendam air sampai lutut. Untuk barang-barang ini, saya biarkan dulu di tempat yang tinggi, khawatir ada banjir susulan,” kata Amli, kepada MADURANET.
Menurut Amli, yang airnya mulai surut sekitar pukul 19.00, selama dua bulan pada 2025, sudah dua kali dilanda banjir. Ia berharap pada tahun ini, banjir tidak datang lagi.
“Kami berharap kepada pemerintah, secepatnya mencari solusi, bagaimana warga bisa terbebas dari banjir,” kata Amli, yang mendapatkan bantuan nasi bungkus dari dermawan.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post