PAMEKASAN, MADURANET – Ahmad Fakih, pasien RSUD Smart Pamekasan, Jawa Timur, terpaksa meninggalkan rumah sakit karena selama 5 hari tidak mendapatkan penanganan dokter. Sejak masuk rumah sakit, Fakih hanya ditangani perawat dan dokter umum.
Fakih masuk rumah sakit karena mengalami kejang di sekujur tubuhnya dan hilang ingatan pada Sabtu (8/2/2025). Ia langsung ditangani perawat dan dokter umum hingga masuk ruang ICU.
Setelah melewati masa kritis, Fakih kemudian dipindah ke ruang rawat inap zal B. Selama 4 hari di zal, Faqih hanya ditangani perawat.
Pihak keluarga menanyakan kepada perawat, kapan dokter spesialis akan menangani pasien. Namun jawaban perawat sangat mengecewakan karena dokter ke luar negeri.
Sampai 5 hari menjalani perawatan, penyakit Fakih belum diketahui pasti. Pihak rumah sakit beralasan, alat kesehatan Computerized Tomography Scan sedang rusak. Untuk mengetahui jenis penyakit Fakih, harus dibawa ke rumah sakit Moh. Noer Pamekasan.
“Pihak rumah sakit tak kunjung jelas kapan akan diperiksa menggunakan CT Scan karena rusak,” kata Fida, istri Fakih.
Kawatir kondisi suaminya semakin memburuk, Fida kemudian secara paksa mengeluarkan suaminya dari rumah sakit dan pindah ke rumah sakit swasta yang bisa menangani.
“Kami pasien mandiri siap bayar, tapi kalau pelayanannya buruk, maka harus pindah ke rumah sakit swasta yang lebih bagus pelayanannya,” ungkapnya.
Direktur RS Smart Pamekasan, Raden Budi Santoso berkali-kali dikonfirmasi melalui sambungan telpon seluler tidak aktif. Kepada salah satu media, Budi hanya meminta maaf karena tidak bisa memastikannya penyakit pasien yang
“Mohon maaf, saya tidak bisa memastikan kalau pasien itu penyakitnya apa,” tulis Budi melalui pesan whatsapp.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post