PAMEKASAN, MADURANET – Sejumlah kepala lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK) di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, dibuat resah dengan adanya permintaan sumbangan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan untuk biaya pengamanan. Besarnya biaya pengamanan itu beragam, disesuaikan dengan jumlah siswa di masing-masing lembaga PAUD dan TK.
Bagi TK dan PAUD yang jumlah siswanya 10 sampai 20 orang, maka sumbangan pengamanannya Rp 400.000. Jika jumlah siswanya 20 sampai 40 orang, maka sumbangannya Rp 600.000. Sedangkan yang jumlah siswanya 40 orang ke atas, sumbangannya RP 750.000.
Salah satu kepala PAUD yang enggan disebutkan namanya menjelaskan, pembahasan tentang sumbangan pengamanan itu sudah dilaksanakan beberapa hari yang lalu. Seluruh kepala PAUD dan TK sudah dikumpulkan untuk membahas biaya pengamanan itu. Usai pertemuan itu, banyak kepala lembaga yang keberatan karena tidak dijelaskan secara gamblang uang pengamanan itu untuk persoalan apa.
“Tidak dijelaskan uang pengamanan itu seperti apa. Lembaga hanya dimintai sumbangan dan disuruh kumpulkan terakhir pada Sabtu tanggal 21 Desember 2024,” kata kepala PAUD tersebut, Selasa (17/12/2024).
Kepala PAUD itu menambahkan, karena belum jelas uang pengamanan itu untuk persoalan apa, maka dirinya belum menyerahkan sumbangan tersebut. Selain itu, dirinya butuh persetujuan pimpinan yayasan pengelola lembaga pendidikan, untuk menyerahkan sumbangan tersebut.
“Kalau pihak yayasan memberikan ijin untuk ikut sumbangan, maka saya ikut. Tapi kalau dilarang, kami tidak bisa berbuat apa-apa,” imbuhnya.
Menurut kepala PAUD itu, selama ini jalannya pendidikan normal-normal saja dan tidak ada masalah. Sebab pengelolaan keuangan PAUD itu bersumber dari Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) bulanan yang diambil dari masing-masing siswa. Jika siswanya banyak, otomatis SPP juga banyak dan kesejahteraan gurunya semakin besar. Jika kecil, maka juga kecil. Bahkan ada gaji gurunya sebulan hanya Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu.
“Kalau yang punya masalah Disdikbud, mengapa kami lembaga kecil di bawah yang harus menanggung bebannya,” ungkapnya.
Informasi yang diterima MADURANET, uang pengamanan itu membutuhkan Rp 400 juta. Belum jelas uang pengamanan tersebut akan diserahkan kepada aparat keamanan siapa.
Kepala Dsdikbud Pamekasan, Moh. Alwi saat dikonfirmasi meminta agar permintaan sumbangan pengamanan itu untuk diabaikan saja.
“Tidak perlu direspon. Cukup diabaikan saja ya,” kata Alwi melalui sambungan telpon seluler.
Jumlah PAUD se-Pamekasan di tahun 2024 sebanyak 974. Jika mereka ditarik sumbangan masing-masing Rp 400.000, akan terkumpul uang sebanyak Rp 389.600.000.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post