PAMEKASAN, MADURANET – Petani padi di Desa Sukolelah, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, mengeluhkan bantuan jaring yang dijanjikan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan. Bantuan jaring itu, satu paket dengan bantuan lainnya melalui program ketahanan pangan, seperti bibit, pengairan, pupuk, obat-obatan dan perawatan.
Salah satu petani asal Desa Sukolelah, Hasimah menjelaskan, bantuan jaring itu saat ini sangat dibutuhkan. Pasalnya, tanaman padi petani mulai bunting. Biasanya, ketika sudah memasuki masa bunting, jaring mulai dipasang untuk menghindari serangan hama.
“Kami mulai was-was dengan datangnya hama karena kondisi padi sudah mau berbuah. Kalau tidak diberi jaring, maka hama sudah pasti akan menyerbu tanaman padi kami,” uajr Hasimah, Selasa (10/12/2024).
Hasimah menambahkan, di Desa Sukolelah, hanya ada beberapa petani yang menerima bantuan tersebut. Penanaman padi dimulai saat musim kemarau kemarin. Karena kemarau, kesulitan menanam padi berbeda dengan musim hujan karena membutuhkan air yang banyak.
“Kami awalnya gembira karena ada program dari DKPP. Namun, ternyata bantuan jaring informasinya dihilangkan,” imbuhnya.
Petani sudah mencoba untuk meminta kepastian kepada DKPP. Namun, tidak ada jawaban yang memuaskan. Yang diterima petani, justru jawaban yang menegcewakan.
“Katanya sudah biasa kalau ada bantuan selalu dipotong atau ada yang dihilangkan. Meskipun hanya jaring, barang itu menentukan sukes dan tidaknya panen padi kami,” ungkapnya.
Kepala DKPP, Nulo Garjito saat dikonfirmasi melalui pesan whatsapp tidak merespon.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post