PAMEKASAN, MADURANET – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak, perolehan suaranya di Kabupaten Pamekasan meningkat 7 persen dibandingkan dengan Pilgub Jawa Timur tahun 2018.
Pilgub kali ini, Khofifah-Emil meraih 76 persen atau 424.476 suara. Bahkan, di seluruh kecamatan di Kabupaten Pamekasan, Khofifah-Emil unggul dibandingkan dua calon lainnya yakni pasangan Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Hakim memperoleh 31.604 suara dan Paslon Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar Asumta memperoleh 102.424 suara.
Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Khofifah-Emil Kabupaten Pamekasan, Muhlis Nasir menjelaskan, Pilkada 2018 Khofifah-Emil emil meraih 70 persen suara atau 343.494 suara. Sedangkan tahun ini meraih 76 persen suara atau 424.476 suara.
“Ada tambahan 80.982 suara di Pilgub kali ini, atau tambahan 6 persen dibandingkan Pilgub 2018,” ujar Muhlis Nasir di kantor TPD Kabupaten Pamekasan, Kamis (5/12/2024).
Muhlis menambahkan, Kabupaten Pamekasan selalu menjadi lumbung suara bagi Khofifah-Emil. Bahkan, jika dibandingkan dengan 3 kabupaten lainnya di Madura, Pamekasan selalu menyumbang suara tertinggi.
“Kemenangan Khofifah-Emil di Kabupaten Sumenep 70 persen, di Kabupaten Sampang 74 persen dan di Bangkalan 56 persen,” imbuh pria yang juga wakil ketua PCNU Pamekasan ini.
Kemenangan Khofifah-Emil di Madura secara umum dan Pamekasan secara khusus, tidak lepas dari program pembangunan yang dikerjakan Khofifah-Emil selama 5 tahun menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur. Program tersebut membawa dampak terhadap kesejahteraan bagi masyarakat di Madura.
“Pembangunan infrastruktur di Madura berjalan baik, seperti jalan raya, pelabuhan. Program kesejahteraan bantuan makan bagi Lansia sebatang kara juga berjalan baik, dan banyak program lainnya terutama bagi pesantren dan madrasah,” ungkapnya.
Selain keunggulan program, soliditas tim dan relawan mendongkrak perolehan suara yang cukup baik. Partai pengusung saling menutupi kekurangan yang dikerjakan oleh relawan. Terutama kerja-kerja Muslimat yang militan masuk ke kampung-kampung mengajak memilih Khofifah-Emil.
“Pemilih itu lebih banyak perempuan, maka peran Muslimat dan relawan lainnya sangat signifikan,” tandasnya.
Menurut Muhlis, dengan kemenangan tersebut, Paslon Khofifah-Emil harus membayar dengan keberlanjutan pembangunan dan kesejahteraan bagi masyarakat Madura. Apalagi Madura, menjadi penyumbang tertinggi jumlah kemiskinan di Jawa Timur.
“Madura ini lumbung kemiskinan di Jawa Timur. Maka tugas berat Khofifah-Emil ke depan, menurunkan angka kemiskinan,” pungkasnya.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post