SURABAYA, MADURANET – Andre Yuris dan Hanaa Septiana, terpilih sebagai Ketua dan Sekretaris Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Surabaya periode 2024-2027. Pasangan ini terpilih secara aklamasi dalam Konferensi Kota (Konferta) XI Aliansi AJI Kota Surabaya yang digelar di Suara Surabaya Center, Sabtu (29/6/2024).
Pemilihan secara aklamasi terjadi karena peserta Konferta tidak ada yang menyatakan kesiapannya selain pasangan Andre dan Hanaa.
Usai disahkan dalam sidang, Andre dan Hanaa menyatakan pidato perdananya. Menurut Andre, agenda dan kerja-kerja AJI Surabaya sebagai organisasi profesi jurnalis akan memperjuangkan Tri Panji AJI yaitu kemerdekaan pers, profesionalisme dan kesejahteraan jurnalis.
“AJI Surabaya bersama koalisi masyarakat sipil, akan memberi perhatian khusus pada rancangan dan regulasi yang berpotensi membungkam kebebasan pers dan demokrasi, ” ujar Andre.
Pria kelahiran Nusa Tenggara Tengah (NTT) ini menyebutkan, RUU Penyiaran, RUU Kepolisian dan RUU TNI dan beberapa di antara rancangan regulasi yang bila tidak dikritisi dan, dikawal akan berpotensi mengancam kebebasan pers. Ada UU Omnibus Law dan UU ITE yang selama ini dimanfaatkan oleh rezim untuk kriminalisasi jurnalis.
“Terkait profesionalisme dan kesejahteraan jurnalis, AJI Surabaya akan memetakan dan mengadvokasi terkait upah layak dan jaminan perlindungan dasar bagi jurnalis” lanjutnya.
Andre mengungkapkan, berdasarkan catatan AJI, sebagian besar media belum memberikan upah layak sesuai dengan regulasi ketenagakerjaan kepada jurnalis. Masih banyak ditemukan pula, perusahaan media yang tidak patuh membayar asuransi kesehatan dan asuransi ketenagakerjaan bagi jurnalisnya.
Dalam kesempatan yang sama, Hanaa menyoroti isu perempuan, anak dan kelompok marginal dalam pemberitaan dan industri media.
“Masih banyak jurnalis yang tidak punya perspektif gender dan kelompok marginal dalam pemberitaan,” kata Hanaa.
Menurutnya, hal itu disebabkan karena jurnalis tidak memiliki kapasitas cukup terkait isu tersebut. Juga redaktur dan editor yang lalai mengedukasi jurnalisnya.
“AJI Surabaya akan melanjutkan agenda peningkatan kapasitas jurnalis di Surabaya, khususnya dalam tema-tema spesifik terkait gender, perempuan, anak dan kelompok marginal” tegas Hana.
Andre, saat ini bekerja sebagai jurnalis dan pemeriksa fakta di Tempo.co. Sedangkan Hanaa, bekerja sebagai koresponden Tempo di Surabaya Raya.
Pada Konferta XI ini, AJI Surabaya juga menetapkan Eddy Prastyo, Eben Haezer dan Martha Nurfaidah sebagai Majelis Pertimbangan dan Legislasi AJI Surabaya 2024-2027. Serta merekomendasikan tokoh jurnalis dan non jurnalis sebagai Majelis Etik dan Peradilan kepada ketua dan sekretaris terpilih.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post