PAMEKASAN, MADURANET – Sejumlah warga Pamekasan, Jawa Timur yang sudah lanjut usia (Lansia), menerima nasi yang tidak layak konsumsi dari program makan gratis Kementerian Sosial Republik Indonesia. Makanan tersebut dianggap tidak layak karena ada yang basi.
Salah satu Lansia asal Dusun Polai Atas, Desa Kertagena Daja, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan yang enggan disebut namanya menjelaskan, makanan diantar oleh petugas di pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB. Makanan diantar 2 kotak sekaligus.
Masing-masing kotak berisi nasi, kuah sayur, ikan, terkadang daging, tempe, tahu, lele, ayam dan buah.
“Kalau makanan di pagi hari, masih enak karena masih segar. Tapi untuk yang jatah makan siang dimakan sore, sudah basi,” kata Lansia tersebut, Jumat (28/6/2024).
Lansia ini menambahkan, makanan jatah yang siang, karena sudah tidak layak seringkali tidak dimakan. Bahkan diberikan ke hewan ternak.
“Kalau tidak dikasih ke ternak, makanan tersebut di pagi hari diberikan ke orang lain. Bahkan, makanan selain nasi dan sayur, langsung dihabiskan di pagi hari,” imbuh Lansia itu.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pamekasan, Herman saat dikonfirmasi menjelaskan, program permakanan itu dari Kementerian Sosial RI. Masing-masing penerima, sekali makan dianggarkan Rp 15.000. Sehari, masing-masing Lansia menerima 2 paket makanan seharga Rp 30.000.
“Setahu saya, makanan itu diantar sekali dalam sehari,” kata Herman melalui pesan aplikasi whatsapp.
Herman menunjuk kordinator kabupaten pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Lukman Hakim untuk menjelaskan soal program permakanan tersebut.
Saat dikonfirmasi, Lukman mengatakan, makanan yang kurang layak dikonsumsi karena ada yang basi, bisa jadi karena dikirim satu kali. Padahal, makanan tersebut dalam petunjuk teknisnya harus diantar dua kali.
“Kelompok masyarakat (Pokmas) yang menunjuk petugas antar, mungkin ingin hemat tenaga sehingga diantar satu kali. Seharusnya 2 kali,” ujar Lukman melalui telepon seluler.
Lukman menambahkan, menu makanan yang dianggap kurang layak karena akhir-akhir ini harga kebutuhan pokok naik. Sedangkan anggaran permakanan tidak ada kenaikan, yakni per hari Rp 30.000.
Persoalan tersebut, kata Lukman, sudah disampaikan kepada pihak Kemensos saat rapat evaluasi. Namun, sampai tahun ini, belum ada tambahan makanan lagi.
“Akan kami koordinasikan lagi dengan Dinas dan Kemensos. Temuan ini jadi masukan agar program permakanan ini ke depan semakin baik,” ungkap Lukman.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post