PAMEKASAN, MADURANET – Sepanjang Jl. Jokotole Pamekasan, pepohonan di samping kanan dan kiri, mulai dari depan kantor Pemkab Pamekasan timur sampai ke Arek Lancor, dipenuhi dengan baleho Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan bendera PKB.
Baleho dan bendera tersebut, sengaja dipaku di pepohonan. Jumlahnya mencapai ratusan.
Pemandangan tersebut semakin menambah kotornya kota Pamekasan yang dipenuhi dengan baleho liar, gerobak Pedagang Kaki Lima (PKL) yang seenaknya sendiri menempati trotoar dan bahu jalan.
Aktivis lingkungan Gelang Hijau Nusantara (GHN) Pamekasan, Ihsan mengatakan, sangat tidak pantas jika ada pemimpin sebuah organisasi besar yang melukai pohon dengan cara memaku. Orang tersebut tidak layak menjadi pemimpin karena tidak ramah terhadap lingkungan.
“Apa yang bisa diharapkan dari pemimpin yang merusak lingkungan. Bukankah menjaga lingkungan itu bagian dari ajaran agama. Merusak lingkungan adalah merusak agama,” kata Ihsan, Senin (24/6/2024).
Ihsan merasa, kebiasaan para politisi memaku gambar di pohon untuk sosialisasi dirinya sudah banyak ditinggalkan. Bahkan cara itu dianggap cara yang kolot. Apalagi sekarang sudah banyak platform media yang lebih efektif dan efisien, serta tidak merusak lingkungan.
“Kalau ada pemimpin yang masih memaku gambar di pohon, itu pemimpin kolot dan tidak mengikuti perkembangan zaman,” imbuhnya.
Yang lebih memprihatinkan, menurut Ihsan, aparat pemerintah membiarkannya. Aparat seperti diam dan tuli melihat adanya pelanggaran.
“Aparatnya takut kalau urusan politik. Coba kalau perusahaan yang memaku pohon, pasti sigap karena berurusan dengan uang,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Pamekasan, Yusuf Wibiseno berbelit-belit saat dimintai untuk menertibkan baleho Ketua PKB Pamekasan, Ali Wafa. Yusuf beralasan masih butuh kordinasi dengan instansi lainnya.
“Kalau kami siap untuk menertibkan, karena memang tugas kami. Tapi kami butuh kordinasi dengan instansi lain, seperti perijinan dan Dinas Lingkungan Hidup,” kata Yusuf melalui sambungan telpon seluler.
Saat ditanya apa kesulitannya kordinasi dengan instansi lain yang disebutkan, Yusuf justru kembali lagi ke kata kesiapannya untuk menertibkan. Namun, ia tidak tegas kapan kesiapannya untuk menertibkannya.
“Intinya kami siap,” ulangnya.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post