PAMEKASAN, MADURANET – Rofiqul Amin, aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Islam Madura (UIM) Pamekasan, dikeroyok preman kampung di Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Minggu (23/6/2024). Akibat pengeroyokan itu, Rofiq mengalami luka di bagian wajah dan kancing bajunya terlepas. Bahkan terdapat lebam di tubuhnya.
Kasus pengeroyokan yang terjadi di balai desa setempat itu, langsung dilaporkan ke Polres Pamekasan.
Rofiq menceritakan kronologi kasus tersebut. Pada malam menjelang pengambilan sumpah atau pembai’atan kader, acara berlangsung sampai larut malam. Tiba-tiba, ada sekelompok pemuda mendatangi balai desa. Mereka memaksa acara Pelatihan Kades Dasar (PKD) PMII UIM Pamekasan dibubarkan. Alasannya mengganggu masyarakat karena bising.
“PKD ini sudah berlangsung selama 3 hari. Tetangga balai desa tidak ada yang merasa terganggu karena sebelumnya, panitia sudah pamit baik-baik. Tetangga juga tidak pernah komplain kepada panitia,” ukar Rofiq, Senin (24/6/2024).
Setelah didatangi para pemuda itu, panitia enggan membubarkan diri karena acara belum selesai. Panitia juga beralasan, pihak kepala desa tidak mempersoalkan dan sudah memberikan ijin jika acara penutupan akan berlangsung sampai larut malam.
“Pemuda yang tadi itu datang lagi ke balai desa. Jumlahnya sekitar 8 orang memaksa untuk membubarkan acara. Akhirnya acara dibubarkan dan peserta dan sebagian panitia pulang,” imbuh Rofiq.
Karena ada motor terkunci yang ditinggal oleh panitia di lokasi acara , sebagian panitia bertahan untuk menjaga motor tersebut. Namun, lagi-lagi pemuda itu datang dan memaksa korban untuk pulang.
“Bagaimana mau pulang, sedangkan ada motornya teman yang tak ada kuncinya. Tidak mungkin ditinggal karena takut hilang,” ungkap Rofiq.
Akhirnya, enam preman kampung itu terlibat cekcok mulut dengan korban. Setelah cekcok mulut, enam preman itu mengeroyok korban. Bahkan di antara mereka, ada yang menggunakan kayu balok saat beraksi.
“Saya dikeroyok oleh mereka. Jumlahnya kurag lebih 6 sampai 8 orang. Kalau nama-namanya saya tidak kenal. Namun jika dipertemukan dengan pelakunya, saya pasti tahu,” tandasnya.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post