PAMEKASAN, MADURANET – Rakyat Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur akan memilih pemimpin mereka pada 24 November 2024 yang akan melalui pemilihan kepala daerah (Pilkada). Sejumlah tokoh mulai menjajakan dirinya sebagai kandidat. Mulai dari posisi bupati dan wakil bupati.
Nama-nama yang sudah cukup populer, muncul ke permukaan dan siap untuk berkontestasi. Seperti KH. Kholilurrahman, Rudi Susanto, Fattah Jasin, dan Ahmadi.
Para tokoh itu memiliki pandangan tentang bagaimana Pamekasan ke depan.
Ahmadi, Sekretaris PPP Pamekasan menginginkan Kabupaten Pamekasan dipecah menjadi 2 daerah pemerintahan untuk mewujudkan Madura sebagai provinsi.
“Provinsi Madura harus terwujud. Maka Pamekasan akan dipecah menjadi 2 untuk memenuhi syarat administratif provinsi Madura,” kata Ahmadi, saat berbicara di acara halal bihalal Aliansi Jurnalis Pamekasan (AJP) Jumat (19/4/2024).
Gagasan lainnya, Ahmadi yang lahir sebagai anak petani ini, tidak ingin membeda-bedakan pembangunan Pamekasan bagian selatan dan bagian utara. Pembangunan harus dibagi rata.
Masalah kemiskinan, bagi Ahmadi harus dihapus. Selama ini, kemiskinan dirawat terus oleh pemerintah sehingga kesejahteraan masyarakat tidak kunjung meningkat.
Tokoh lainnya, yakni Rudi Susanto. Pria yang sehari-hari sebagai aparatur sipil negara di Kementerian Perhubungan ini mengatakan, untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, maka yang harus dilakukan adalah peningkatan sumber daya manusia.
“Yang tidak punya dana pendidikan, didahulukan untuk mendapatkan pendidikan yang baik. Maka kesejahteraan akan muncul dengan sendirinya,” kata Rudi yang sudah lama mengincar jabatan bupati Pamekasan ini.
Dr. KH. Kholilurrahman tidak banyak menyampaikan ide dalam acara halal bihalal AJP dengan para tokoh di Pamekasan. Namun, yang ia sampaikan, ide-ide yang sudah disampaikan oleh para tokoh, pimpinan perguruan tinggi, mahasiswa, pemuda, politisi dan kelompok perempuan, semuanya dicarikan titik temunya. Ketika sudah ada titik temu dalam satu frame pemikiran, maka membangun Pamekasan lebih mudah.
“Saya tidak ingin berbicara soal visi dan misi. Namun pemikiran semuanya perlu dicarikan titik temunya, bukan titik perbedaannya,” kata pria yang sudah malang melintang di perpolitikan ini.
Rektor IAIN Madura, Dr. Syaiful Hadi lebih detil menyampaikan ide-ide tentang pembangunan di Pamekasan. Ia memulai dari pembangunan sektor sumber daya manusia. Jika indeks SDM semakin bagus, maka dengan sendirinya, kesejahteraan bisa dicapai. Sebab, kualitas SDM yang baik, akan mencari solusi sendiri dalam meningkatkan kesejahteraannya.
“Pendidikan harus jadi fokus utama karena efeknya pada kesejahteraan. Orang-orang miskin itu bukan sekadar ekonomi, tapi cara pandang dan cara berfikir tentang hidup,” kata Syaiful.
Mantan aktivis PMII dan Ansor NU ini mengungkapkan, dalam membangun Pamekasan, para pemimpin jangan sampai lepas dari pondasi kultural. Pamekasan bagian dari Madura, maka Kemaduraan jangan sampai ditinggalkan.
“Madura ini dikenal sebagai daerah yang sangat religius. Maka pembangunan ke depan harus didasarkan pada agama agar tidak kehilangan jati diri Madura,” ujarnya.
Syaiful menegaskan, Pamekasan memiliki banyak pesantren. Maka kebijakan pembangunan jangan sampai bertentangan dengan pesantren. Namun menjadikan pesantren sebagai mitra pembangunan.
“Pembangunan SDM, tradisi Kemaduraan, kepesantrenan harus menjiwai pembangunan Pamekasan di masa yang akan datang,” tandasnya.
Perempuan, juga tak bisa dipandang remeh dalam pembangunan. Menurut Maghfiroh, aktivis perempuan Pamekasan, selama ini perempuan hanya dipandang sebagai kelas kedua dalam politik. Keterwakilan perempuan dalam politik sangat minim.
“Perempuan belum menjadi mainstream dan belum dicoba. Andaikan dicoba, maka perempuan selalu menjadi pemimpin terbaik. Pamekasan harus mulai mencobanya,” kata pemilik akun facebook Vieroh ini.
Sukma Firdaus Umbara Tirta, Ketua Bawaslu Pamekasan mengatakan, Pilkada salah satu ajang mencari pemimpin yang baik. Untuk menjadi pemimpin yang baik, maka wajib melakukan perbuatan yang baik.
“Jika ingin menjadi pemimpin baik, jangan melanggar aturan. Jangan pasang baleho sembarangan yang melanggar aturan. Ini gambaran sederhana tentang pemimpin yang baik,” ujar aktivis GMNI ini.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post