PAMEKASAN, MADURANET – Dua warga yang mengatasnamakan warga NU Madura, Jauhari dan Imron Muslim, akan mengikuti Muhammadiyah dalam melaksanakan Idul Fitri tahun ini, menuai sorotan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pamekasan. Pasalnya, NU sampai saat ini belum memutuskan waktu kapan untuk mengakhiri Ramadhan dan merayakan Idul Fitri.
Ketua PCNU Pamekasan, KH. Taufik Hasyim menjelaskan, Jauhari dan Imron Muslim yang ditulis di salah satu media online itu tidak yakin bahwa mereka orang NU tulen. Sebab jika NU tulen, di pesantren diajari tentang rukyah dan falak.
“Saya tidak yakin kalau mereka berdua NU tulen. Kalau NU tulen tahu ilmunya,” terang Kiai Taufik.
Kiai Taufik menambahkan, orang NU tulen tidak akan ikut hari raya yang sudah ditetapkan oleh Muhammadiyah. Orang NU tulen pasti akan taat dan patuh kepada pesantren dan ulama atau kiai.
“Orang NU pedomannya untuk 1 Syawal tetap mengikuti hasil sidang isbat pemerintah,” ungkapnya.
Kader Penggerak NU Kabupaten Pamekasan, Ahmad Hoiri mengatakan, apa yang dilakukan 2 orang yang mengatasnamakan warga NU itu memiliki tujuan untuk mengacaukan warga NU di bawah. Tidak hanya itu, kedua orang itu ingin menggiring opini bahwa orang NU membangkang terhadap pimpinannya.
“Mereka berdua itu mau menggiring opini bahwa NU itu tidak patuh kepada pimpinannya dan keputusan pemerintah. Hati-hati propaganda seperti ini bisa merusak umat,” kata Ahmad Hoiri.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post