PAMEKASAN, MADURANET – Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Ismail membacakan surat himbauam Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pamekasan, dalam sidang paripurna penyampaian laporan pertanggungjawaban kuangan tahun 2022 oleh bupati Pamekasan, Kamis (30/3/2023), terkait dengan gerakan kristenisasi yang terjadi di Kelurahan Patemon, Kecamatan Kota Pamekasan.
Surat himbauan itu menurut Ismail, penting untuk ditindaklanjuti karena dalam surat itu tertuju kepada institusi DPRD Pamekasan, selain juga kepada Bupati Pamekasan.
“Ini di luar konteks LKPJ Bupati, tapi surat himbauan PCNU Pamekasan ini penting kami sampaikan karena menjadi tanggungjawab bersama selaku umat Islam selaku perwakilan umat Islam di Pamekasan,” terang Ismail.
Surat yang dikeluarkan oleh PCNU Pamekasan tanggal 29 Maret 2023 itu, menghimbau agar DPRD Pamekasan berkordinasi dengan instansi terkait, terutama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dalam menyikapi tindakan pemurtadan yang viral selama beberapa hari terakhir.
“Peristiwanya itu 9 bulan yang lalu, tetapi viral beberapa hari terakhir. MUI Pamekasan sudah berstatemen. Sekarang PCNU Pamekasan meminta DPRD Pamekasan berkordinasi dengan instansi terkait, mempertegas surat keputusan bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri nomor 1 tahun 1979 tentang tata cara pelaksanaan penyiaran agama dan bantuan luar negeri kepada lembaga keagamaan di Indonesia,” ungkap mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pamekasan ini.
Menurutnya, fenomena pemurtadan tidak hanya terjadi di Pamekasan jika menelusuri di media sosial. Namun sudah melakukan kristenisasi di berbagai daerah di Madura dan luar Madura. Ismail tidak bisa membayangkan gerakan itu terus terjadi di pelosok tanah air yang jah dari jangkauan pondok pesantren dan ulama.
“Himbauan ini kami mohon kepada bupati, wakil bupati untuk segera ditindaklanjuti untuk menjaga aqidah umat Islam dan menjaga semua umat beragama,” tandasnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Pamekasan Halili berjanji akan menindaklanjutinya pada forum berikutnya.
“Terima kasih, kami akan bahas di forum-forum rapat berikutnya,” kata Halili.
Setelah mendengarkan penjelasan Ismail, tidak ada lagi pembahasan tentang kristenisasi didan sidang paripurna ditutup.
Sebelumnya, Ismail juga sudah mengunjungi rumah nenek Atma di Kelurahan Patemon, Kecamatan Kota Pamekasan. Ismail juga sudah memberikan bantuan dan berdoa bersama agar Nenek Atma diberikan kekuatan Iman dan kesehatan, karena hingga di usianya yang sudah uzur, masih tetap istiqamah dalam menjalankan puasa Ramadhan dan membaca Al Quran setiap waktu.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post