PAMEKASAN, MADURANET – Ketua Ranting Nadhlatul Ulama (NU) Desa Laden, Kecamatan Pamekasan, Nur Suyanto mendapat teror setelah menolak kedatangan Hanan Attaki, seorang da’i yang kerap mengkampanyekan ideologi khilafah dan mengatakan Nabi Musa premannya para nabi, berceramah di Pamekasan pada Ahad (12/2/2023). Nur Suyanto melakukan penolakan tidak hanya sendirian, melainkan bersama-sama dengan masyarakat Desa Laden dan Kepala Desa Laden, Alimuddin.
Ancaman terhadap Nur Suyanto diunggal dalam sebuah status whatsapp seseorang bernama Ra Mausul. Belum diketahui pasti siapa orang bernama Ra Mausul tersebut.
Dalam unggahan itu tergambar foto Nur Suyanto berkopyah hitam, berjas biru kotak-kotak. Kemudian di foto tersebut tertulis, “Jika terjadi apa-apa orang ini yang akan kita “…..”namanya Nur Suyanto lokasi rumahnya sudah disherloce sama teman-teman lapangan.
Nur Suyanto sendiri bersama dengan aparat desa setempat dan tokoh masyarakat desa setempat, dengan tegas menolak Hanan Attaki mengisi ceramah di Desa Laden. Menurutnya, Hanan Attaki merupakan da’i yang banyak ditolak oleh masyarakat karena isi ceramahnya menuai kontroversi. Hanan Attaki pernah ditolak saat akan mengisi ceramah di Masjid Agung Assyuhada Pamekasan beberapa waktu lalu.
Di Kabupaten Sumenep, di Gresik, di Jember dan sejumlah daerah lainnya, Hanan juga ditolak.
“Karena Hanan banyak ditolak, maka kami masyarakat Desa Laden dan perangkat desa, juga menolak,” terang Nur, Sabtu (11/2/2023).
Menurut Nur, masyarakat Desa Laden selama ini hidup damai dan rukun. Namun setelah adanya Hanan Attaki mau berceramah di desanya, desanya menjadi tidak tenang. Apalagi Hanan Attaki didukung oleh kelompok masyarakat dan organisasi massa yang selama ini dikenal keras.
“Kalau pengajiannya silahkan lanjutkan, tapi masyarakat minta agar penceramahnya diganti atau kegiatannya dipindah ke tempat lain yang mau menerima dia,” imbuhnya.
Teror juga disampaikan pemilik akun facebook bernama Saifuddin Surur. Di statusnya, pria pentolan FPI ini menulis, “Barang siapa yang menginginkan istrinya jadi janda dan anaknya jadi yatim, silahkan ganggu kedatangan Ustadz Hannan Attaki di Pamekasan . . .!!”
Ketua PCNU Pamekasan, Kiai Taufik dalam situs media onlie PCNU Pamekasan mengatakan, rencana kedatangan Hanan Attaki telah mengganggu kerukunan dan kedamaian desa setempat. Bahkan telah menimbulkan gejolak sosial di Desa Laden. Pihaknya mengharap agar panitia tahu diri dan tidak memaksakan kehadiran Hanan. Jika situasi terus dibiarkan bergejolak, maka akan ada gesekan sosial.
“Mengingat Hanan Attaki banyak ditolak di sejumlah daerah, maka acaranya jangan dilanjutkan. Dakwah itu salah satu tujuannya menciptakan ketentraman, kedamaian dan menyejukkan. Jika ada ceramah yang meresahkan, maka tidak baik untuk umat,” terang Kiai Taufik.
Karena situasinya sudah bergejolak, alumni Pondok Pesantren Lirboyo Kediri ini meminta agar aparat kepolisian jangan berpangku tangan. Menurutnya, jangan dibiarkan gejolak masyarakat dan keresahan masyarakat karena kedatangan Hanan Attaki.
“Aparat kepolisian yang tegas dalam menyikapi gejolak di Desa Laden. Kemarin sudah ada kejadian di Desa Nyalabu laok yang masih belum tuntas. Kini ditambah lagi dengan kasus Hanan Attaki,” ungkapnya.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post