PAMEKASAN, MADURANET – Puncak resepsi Hari Lahir (Harlah) 100 tahun Nahdlatul Ulama di Kabupaten Pamekasan akan dihadiri oleh Habib Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya, Rais ‘Aam Idaroh Aliyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (JATMAN) Nahdlatul Ulama. Habib Luthfi rencana juga akan hadir bersama isterinya, Syarifah Mamah Salma bin Yahya.
Selain Habi Luthfi, Wakil Ketua PBNU KH. Zulfa Mustofa juga dijadwalkan akan mendampingi Habib Luthfi dalam memberikan tausyiah kepada puluhan ribu warga NU Pamekasan dan Madura.
Ketua panitia 1 Abad NU Kabupaten Pamekasan, Ahmad Asir menjelaskan undangan kepada kedua penceramah sudah disampaikan beberapa bulan yang lalu mengingat jadwal kedua penceramah itu sangat padat.
“Semoga tidak ada halangan lagi, Habib Luthfi dan Kiai Zulfa Mustofa akan hadir di tengah-tengah warga NU Pamekasan dan Madura,” tutur Ahmad Asir, Kamis (19/1/2023).
Pria yang juga Wakil Ketua PCNU Pamekasan ini menambahkan, puncak resepsi Harlah 1 Abad NU di Kabupaten Pamekasan tahun ini akan ditempatkan di lapangan Kerrap Kecamatan Pegantenan. Tempat tersebut sudah mendapatkan persetujuan dari Rois PCNU Pamekasan, KH. Nawai Abdul Muin.
“Atas restu Rois maka puncak Harlah 1 Abad NU ditempatkan di wilayah tengah di Kecamatan Pegantenan,” ungkapnya.
Pada peringatan 1 Abad NU tahun ini, menurut mantan Rektor UIM Pamekasan ini, banyak rangkaian kegiatan yang dilakukan. Di antaranya penanaman ribuan pohon di 13 MWCNU di Pamekasan, termasuk penanaman 1.000 pohon Sawo bagi 1.000 kader penggerak NU.
Ada juga kegiatan ziarah makbarah tokoh-tokoh NU di 13 kecamatan, workshop penulisan proposal penelitian dan pengabdian masyarakat, pelatihan dan penyusunan SPMI Perguruan Tinggi NU, bedah buku, bahsul masail santri perempuan, workshop literasi, focus group discussion moderasi beragama dan kegiatan lainnya.
Sementara itu, Ketua PCNU Pamekasan, KH. Taufik Hasyim mengajak kepada seluruh warga NU untuk hadir pada puncak Harlah 1 Abad NU. Saat ini merupakan momentum yang tidak akan terulang kembali jika warga NU tidak lebih dari 100 tahun.
“Kegiatan ini hanya seratus tahun sekali. Maka saya mengajak kepada seluruh warga NU jangan melewatkan momentum 1 Abad NU, sekaligus memasuki abad kedua NU di masa yang akan datang,” terang Kiai Taufik.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post