PAMEKASAN, MADURANET – Pengurus Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PC ISNU) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, periode 2022-2026 resmi dilantik, Sabtu (14/1 2-23). Pelantikan digelar di Pendapa Agung Ronggosukowati Pamekasan. Pelatikan dihadiri langsung oleh Pimpinan Pusat ISNU, Dr. Ali Masykur Musa, M. Si, M. Hum.
Ketua PC ISNU Pamekasan, Imam S Arizal usai dilantik mengatakan, sarjana NU ke depan harus menjadi sarjana penggerak karena selama ini ISNU di Pamekasan non aktif. Untuk menggerakkan sarjana NU, tema khusus yang diusung yakni; “Mewujudkan Sarjana Penggerak, Membangun kemandirian Bangsa”.
“PC ISNU Pamekasan akan siap bersinergi untuk menggerakkan literasi melalui tulisan bagi seluruh sarjana dan anak muda NU,” terang Imam A Rizal.
Mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Yogyakarta ini menambahkan, para sarjana dan anak muda di Pamekasan memiliki talenta yg luar biasa. Talenta itu perlu dirawat, digali potensinya untuk membentuk karakter sehingga ada kolaborasi dan sinergitas dari berbagai pihak untuk memberikan kontribusi nyata terhadap bangsa dan negara.
Wakil Ketua PCNU Pamekasan, Dr. Atiqullah dalam sambutanya menyampaikan bahwa sudah waktunya ISNU Pamekasan memberikan kontribusi nyata untuk pembangunan bangsa dan negara dari berbagai aspek yang dimiliki oleh ISNU, dengan cara berkolaborasi bersama berbagai pihak.
“ISNU ini gudangnya intelektual dari berbagai latar belakang disiplin keilmuan. Maka ke depan kontribusinya sangat dibutuhkan,” terang pria yang juga Direktur Pasca Sarjana IAIN Madura ini.
Bupati Pamekasan, Badrut Tamam memberikan motivasi kepada PC ISNU Pamekasan agar membuat terobosan dan aksi nyata dalam mewujudkan perubahan.
“Saya berharap ada kinerja luar biasa dari PC ISNU Pamekasan. Tidak mungkin mendapatkan hasil luar biasa jika kerjanya biasa-biasa saja. Perlu terobosan dan aksi nyata agar tercipta perubahan,” ujarnya.
Sementara itu, Ali Masykur Musa dalam tausiyahnya menyampaikan, sejarah bangsa Indonesia diciptakan sebagai Darus Salam karena didasari dengan nilai-nilai kemanusiaan dan prinsip keselamatan warga negara. Bangsa Indonesia dibangun di atas kultur yang sangat, multi agama, multi etnis, multi bahasa, bukan atas ras dan agama tertentu sehigga memberikan rasa aman, nyaman dan damai bagi rakyatnya.
“Saya berpesan untuk mengkokohkan ahlussunnah wal jemaah (Aswaja), yang memandang bahwa Indonesia ini adalah sah dalam pandangan hukum fiqih politik yang menempatkan bahwa negara Pancasila ini adalah upaya final dari umat Islam sebagaimana dicetuskan dalam Muktamar NU ke-27 di Asembagus, Situbondo,” kata Ali Masykur.
Dengan demikian, jika ISNU inggin menjadi sarjana penggerak, maka harus dimulai dari memurnikan Islam Aswaja yang pandanganya tidak sesuai dengan Aswaja Nahdlatul Ulama.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post