PAMEKASAN, MADURANET – Harga pupuk subsidi jenis Urea, harganya semakin tidak terjangkau oleh petani. Per sak ukuran 50 kg, oleh oknum pemilik kios dan ketua kelompok tani dijual Rp 200.000. Padahal, Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk Urea 50 kg, dijual Rp 112.000.
Sejumlah petani melaporkan kepada Maduranet, selain harga Urea dijual jauh melebihi HET, pupuk tersebut masih terjadi kelangkaan.
Salah satu petani asal Desa Bujur Tengah, Kecamatan Batumarmar, Mahmud menjelaskan, pupuk Urea oleh Poktan dijual Rp 200.000 per sak. Selain dijual melebihi HET, masing-masing petani dibatasi hanya 1 sak.
“Kami petani dilarang membeli lebih dari 1 sak,” kata Mahmud, Sabtu (7/1/2023).
Petani lainnya asal Desa Bicorong, Kecamatan Pakong, Masduki melaporkan hal yang sama. Salah satu kios menjual Urea dari Rp 180.000 hingga Rp 200.000.
“Awalnya harga Urea Rp 180.000. Beberapa hari kemudian naik menjadi Rp 200.000,” terang Masduki.
Mahalnya harga pupuk juga dirasakan petani asal Desa Lancar, Kecmaatan Larangan, Sudianto. Di sebuah kios di Desa Kadura Barata, Kecamatan Larangan, Urea dijual Rp 200.000. Itupun barangnya cepat habis karena petani rebutan membelinya.
“Petani sangat butuh pupuk karena sudah waktunya pemupukan tanaman padi. Meskipun mahal, bagi petani yang punya uang tetap dibeli,” terangnya.
Selain mahal, stok pupuk juga dipermainkan. Pemilik kios mengisi gudang penyimpanannya dengan stok sedikit. Ketika petani datang untuk membelinya, diminta untuk kembali lagi. Pupuk bisa cepat tersedia jika membayar terlebih dahulu.
“Kalau ingin cepat dapat uang, maka petani harus titip uang terlebih dahulu. Keesokan harinya baru pupuk itu sudah ada,” ungkapnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pamekasan, Ajib Abdullak saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler tidak aktif. Ajib yang dikenal sering gonta-ganti nomor ponsel ini, saat didatangi ke kantornya Jumat (6/1/2023) juga tidak ada. Staf yang ditanya mengaku tidak tahu keberadaan Ajib Abdullah.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post