PAMEKASAN, MADURANET – Bencana banjir yang sering terjadi di Kabupaten Pamekasan, menyisakan lumpur di mana-mana. Tak luput di kantor PCNU Pamekasan, di Jl. R. Abdul Aziz, Kelurahan Parteker, Kecamatan Kota Pamekasan.
Kantor PCNU Pamekasan berdekatan dengan Sungai Kemuning yang sering meluap ketika terjadi banjir kiriman atau sedang hujan deras.
Banjir yang melanda Pamekasan pada 1 Januari 2023 kemarin, sampai saat ini sisa lumpur masih belum dibersihkan. Hanya lumpur yang masuk ke dalam kantor saja yang dibersihkan. Sedangkan lumpur di halaman dibiarkan.
“Butuh air yang cukup banyak untuk membersihkan sisa lumpur di halaman akibat banjir kemarin sehingga kami biarkan karena nanti akan habis dibawa hujan meski lama habisnya,” ujar Sudarsono, Rabu (4/1/2023).
Pada banjir sebelumya, PCNU pernah minta bantuan ke Pemerintah Kabupaten Pamekasan untuk membersihkan sisa lumpur. Pengurus bersama-sama dengan BPBD gotong royong membersihkan.Namun setelah selesai membersihkan, ternyata PCNU harus membayar Rp 1 juta.
“Kata petugasnya, Rp 1 juta itu untuk biaya angkut air yang digunakan untuk membersihkan lumpur,” terang Sudarsono, Kepala Rumah Tangga PCNU Pamekasan.
Karena dipungut biaya, PCNU enggan untuk minta bantuan lagi. Menurut Sudarsono, banjir itu bencana sehingga kalau masih bayar untuk membersihkan sisa bencana, maka PCNU kena bencana berkali-kali.
“Kemarin kena angin kencang menyebabkan tempat parkir rusak. Disusul banjir dengan kiriman lumpur. Kalau masih harus bayar membersihkan lumpur, maka PCNU kena bencana berkali-kali,” ungkapnya.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post