SAMPANG, MADURANET – Puluhan santri Yayasan Attadomunul Islam Al Baidawi, Desa Pelanggaran Barat, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, harus mengungsi lantaran gedung yang mereka gunakan membahayakan. Gedung 2 lantai yang mereka tempati belajar, kondisinya hampir roboh akibat pergerakan tanah.
Menurut salah satu pengurus yayasan, Sulaiman, pergerakan tanah sudah terjadi sejak akhir tahun 2022 lalu. Tanah yang ditempati 2 bangunan mulai retak setelah hujan deras tak henti-henti sampai keesokan harinya.
“Tanahnya bergerak dan retak sehingga merusak gedung yang ada. Gedung tempat santri belajar sudah membahayakan jika ditempati,” terang Sulaiman, Rabu (4/1/2023).
Ada 2 gedung yang sudah nyaris ambruk yakni gedung PAUD dan gedung MI. Semua murid-murid sudah diungsikan ke halaman rumah pengasuh yayasan untuk belajar.
“Demi keamanan para santri, mereka belajar di depan rumah kiai,” ujar Sulaiman.
Meskipun kondisinya sudah membahayakan, para guru dibantu oleh wali murid setempat, menyelamatkan barang-barang yang ada di dalamnya. Sebab jika tidak diselamatkan, kawatir rusak.
“Lemari dan dokumen-dokumen sudah kami pindahkan meskipun dihantui ketakutan,” ungkap Sulaiman.
Menurut rencana yayasan, jika cuaca sudah membaik, gedung tersebut akan dirobohkan. Dimulai dengan menurunkan genteng bangunan.
“Wali murid dan yayasan sudah sepakat untuk menurunkan genteng kalau cuacanya sudah membaik,” pungkasnya.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post