PAMEKASAN,MADURANET – Ratusan buruh pabrik rokok yang tergabung dalam Aliansi Serikat Buruh Menggugat (ASBM) Kabupaten Pamekasan berdemonstrasi di kantor Bea Cukai Madura, Rabu (12/10/2022). Dalam demonstrasi itu, para buruh mengusung dua aspirasi.
Aspirasi pertama,mereka menolak rencana pemerintah yang akan menaikkan cukai tembakau sebesar 7 persen. Kedua, meminta pihak Bea Cukai Madura dalam penindakan terhadap peredaran rokok tanpa pita cukai, menggunakan pendekatan humanis.
Kordinator aksi, Muhammad Tosan mengatakan, kenaikan cukai akan berdampak terhadap petani tembakau. Selama ini, harga tembakau petani dibeli dengan harga rendah oleh pengusaha tembakau karena alasan cukai naik.
“Setiap kenaikan cukai yang menjadi korban adalah petani. Jika pemerintah ini berpihak kepada petani, maka jangan naikkan cukai,” kata Tosan dalam orasinya.
Tosan menambahkan, dampak dari kenaikan cukai sebelumnya masih dirasakan petani tembakau. Harga tembakau saat ini masih tidak stabil. Harga tembakau tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan oleh petani. Oleh sebab itu, petani mencari pekerjaan lain dengan menjadi buruh pabrik rokok. Ada pula petani yang mencoba keberuntungan dengan mendirikan perusahaan rokok kecil-kecilan berbasis home industry.
Namun belum juga berkembang, industri rokok kecil milik petani itu, dibinasakan oleh Bea Cukai Madura dengan memperketat peredaran rokok tanpa cukai. Rokok tanpa cukai yang dijual di masyarakat, dirazia dan pemiliknya ditangkap oleh Bea Cukai.
“Bea Cukai Madura bukannya memberikan pembinaan kepada pelaku rokok lokal di Pamekasan, tapi membunuh industri itu dengan tameng penegakan hukum,” ungkap Tosan.
Akibat operasi rokok tanpa cukai diperketat, menurut Tosan, banyak petani dan masyarakat yang kehilangan pekerjaan. Padahal masyarakat baru saja bangkit ekonominya setelah diterpa badai pandemi covid-19.
“Buruh rokok yang aksi hari ini karena terancam kehilangan pekerjaannya setelah Bea Cukai memperketat peredaran rokok tanpa cukai di Pamekasan,” ujar mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pamekasan ini.
Oleh sebab itu, para buruh meminta Bea Cukai memberikan edukasi kepada buruh dan pengusaha kecil rokok agar mereka bisa berkembang seperti perusahaan rokok besar lainnya. Perusahaan rokok yang sudah maju di Pamekasan, telah memberikan devisa yang besar.
“Pendapatan Bea Cukai Madura sudah melampaui dari target. Perusahaan rokok merupakan penyumbang terbesar. Makanya kalau ada perusahaan rokok baru, jangan dipeketat aturannya tetapi dibina terlebih dahulu,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Bea Cukai Cabang Madura, Yanuar menyampaikan terima kasih kepada para buruh yang sudah memberikan masukan. Pihaknya akan melakukan pembinaan kepada perusahaan rokok yang masih mikro agar bisa mengelola perusahaan lebih baik dan tidak memproduksi rokok tanpa cukai lagi.
“Yang kami tertibkan hanya rokok tanpa cukai. Kalau butuh pembinaan, maka pihaknya akan turun ke perusahaan dan kelompok buruh di Pamekasan,” terang Yanuar.
Yanuar meminta maaf kepada para buruh jika ada stafnya dan petugas Bea Cukai yang bertindak tidak etis saat melakukan razia. Pihaknya berjanji akan menggunakan cara yang lebih bermoral lagi saat menjalankan tugas di lapangan.
“Kami mendukung tumbuhnya rokok di Pamekasan yang bagus, berkualitas, nyaman dan tidak melanggar aturan,” ungkap Yanuar.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post