PAMEKASAN, MADURANET – Gerakan Advokasi Santri untuk Masyarakat (Gasmart) Kabupaten Pamekasan meminta Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam menghentikan eksploitasi guru ngaji dengan iming-iming umrah gratis. Iming-iming tersebut akan berdampak buruk kepada popularitas bupati sendiri karena faktanya, anggaran umrah gratis tersebut tidak ada.
Ketua Gasmart Pamekasan, Abdillah menjelaskan, Bupati Baddrut Tamam berjanji tahun ini akan memberangkatkan umrah kepada 20 guru ngaji. Janji tersebut merupakan bentuk eksploitasi politik Baddrut Tamam terhadap guru ngaji. Target dari janji tersebut agar dia mendapatkan simpati dari guru ngaji untuk kepentingan elektoral bupati mendatang.
“Saya anggap iming-iming umrah gratis itu utopis, hanya angan-angan bupati. Ketika dicrosscheck ke Bagian Kesra ternyata anggarannya tidak ada,” kata Abdillah dalam wawancara via telpon seluler.
Pria yang juga pengajar Sosiologi Agama ini menambahkan, Bupati Baddrut sedang mengejar popularitas di tengah sorotan publik atas kepemimpinannya yang sudah memasuki tahun kelima ini. Bupati yang sering ganti-ganti sebutan nama ini popularitasnya semakin jeblok karena dinilai tidak punya terobosan program kerakyatan.
“Bupati sedang berupayan merebut hati masyarakat karena sudah mulai sadar bahwa selama 4 tahun dia tak banyak melakukan program yang dirasakan rakyat akar rumput,” ungkapnya.
Abdi, sapaan akrab Abdillah, menilai apa yang disampaikan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Al Anwari adalah sebuah fakta pembangunan yang tak memiliki arah yang jelas. Di tengah kondisi APBD yang kritis, bupati ingin membuat program yang dianggap bagus. Faktanya, DPRD menolak program tersebut.
“Pola fikir Bupati sudah bisa ditebak. Nanti kalau program umrah gratis ditolak DPRD, maka dia akan merasa bahwa programnya tak didukung dewan. Maka masyarakat akan menilai jelek dewan. Ini analisa saja, bisa benar bisa salah,” ulasnya.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post