PAMEKASAN, MADURANET | H. Kamil Ali Makki, pengusaha tembakau asal Pamekasan, Jawa Timur, diusir oleh panitia deklarasi Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau se-Madura (P4TM) dari panggung acara saat hendak menyampaikan klarifikasi, terkait dengan isi proposal yang disampaikan dalam undangan ke pengusaha tembakau. Berkas proposal yang dipegang H. Kamil, dirampas panitia dan H. Kamil diusir keluar ruang acara.
Ditemui sejumlah wartawan di luar ruang acara, H. Kamil menyampaikan bahwa dirinya hendak menyampaikan klarifikasi. Namun dirinya kemudian diusir. H. Kamil menjelaskan, ada 3 persoalan yang mau diklarifikasi karena dianggap salah.
Pertama soal pembelian tembakau petani yang dianggap murah. Tahun 2021 kemarin,pembelian tembakau H. Kamil selaku kuasa pembelian tembakau PT. Nojorono Kudus, paling rendah Rp 38.000 per kilogram. Sementara temuan P4TM, pembelian tembakau petani kemarin Rp 35.000 sampai Rp 37.000 per kilogram.
“Harga kami kemarin dari Rp 38.000 sampai Rp 55.000 per kilo. P4TM jangan main tuduh tanpa dasar,” terang H. Kamil.
Pria asal Kecamatan Pakong ini menambahkan, persoalan kedua soal pengambilan sampel. Di gudang miliknya,pengambilan sampel tidak pernah lebih dari 1 kilogram meskipun di Perda diatur sampai 3 kilo. Dirinya sadar bahwa pengambilan sampel lebih dari 1 kilo, mencekik rakyat.
“Kami siap membuktikan sampel yang kami ambil tidak lebih dari 1 kilo. Disperindag sendiri berkali-kali memantau langsung hingga ada pemantau yang ditugaskan di gudang setiap waktu,” imbuh H. Kamil.
Persoalan ketiga, pengusaha dituding melakukan kebohongan soal kuota pembelian jumlah tembakau. Pengusaha tembakau di Madura dituduh memanipulasi laporan jumlah pembelian tembakau ke perusahaan rokok sudah sesuai kebutuhan pabrik rokok. Padahal pembelian tidak sampai target. Dengan demikian pengusaha tembakau bisa melakukan pembelian pribadi dengan harga murah, yang kemudian dijual dengan harga mahal ke perusahaan rokok.
“Kami tidak pernah menghentikan pembelian tembakau sampai memenuhi target perusahaan rokok. Tuduhan kami memanipulasi pembelian itu fitnah,” tandasnya.
H. Kamil perlu menyampaikan klarifikasi itu agar semua petani dan pedagang serta pengusaha rokok tahu bahwa tidak semua pengusaha tembakau tidak melakukan praktik seperti yang dituduhkan P4TM.
“Kalau hanya oknum pengusaha yang nakal, maka jangan menyebutkan pengusaha. Sebab pengusaha yang peduli dengan nasib petani banyak,” ungkapnya lagi.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post