PAMEKASAN, MADURANET – Program studi (Prodi) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FAUD) IAIN Madura, Jawa Timur, menggelar konferensi nasional, Senin (24/5/2022). Narasumber dalam kegiatan ini menghadirkan guru besar jurnalisme dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Prof. Dr. Ana Nadhya Abrar.
Abrar dalam pemaparannya di hadapan ratusan peserta konferensi menjelaskan, selama pandemi covid-19 telah terjadi proses pembodohan atau stupidifikasi.
Stupidifikasi yang dimaksud Abrar yaitu, kegiatan masyarakat selama pandemi tergantung penuh kepada tekhnologi. Masyarakat akademik banyak menggunakan aplikasi zoom, google classroom, untuk seminar, diskusi dan konferensi. Selain itu, masyarakat dalam mengekspresikan pikirannya menggunakan media sosial. Kemudian untuk memenuhi kebutuhan belanja, menggunakan e-commerce.
“Dalam zoom atau google classroom pengetahuan tidak utuh sehingga terjadi stupidifikasi. Media sosial menimbulkan surveillance capitalism dan belanja online hanya memperkaya perusahaan raksasa. Ini yang dimaksud dengan stupidifikasi selama pandemi,” papar Abrar.
Stupidifikasi itu menurut mantan aktivis pers kampus Balairung UGM Yogyakarta ini, tidak bisa terus-terus dibiarkan. Apalagi saat ini kondisi pandemi sudah menjadi endemi. Setidaknya, ada 3 jalan keluar yang harus dilakukan masyarakat.
Pertama, masyarakat tidak lagi ikut-ikutan atau latah menggunakan zoom, belanja online dan media sosial. Masyarakat harus bisa menghitung neraca untung dan rugi kalau aktif di jagat digital.
Kedua, mendorong masyarakat menyantuni kecerdasan. Masyarakat dididik agar tidak instan dalam meraih kesuksesan dan keberhasilan instan yang ditawarkan media digital. Banyak kasus yang terjadi di Indonesia dan sudah diungkap oleh aparat penegak hukum tentang kesuksesan finansial instan.
Ketiga, membangun kebijaksanaan yang bertahan lama tentang kepuasan intelektual, kepuasan sosial, kepuasan emosional dan kepuasan hiburan dari media digital.
Rekor IAIN Madura Syaiful Hadi menyambut baik kegiatan Prodi KPI. Sebab, pemanfaatan tekhnologi komunikasi ke depan menjadi arus utama untuk mencapai tujuan. Misalnya, misi moderasi agama yang digagas oleh Kementerian Agama RI. Maka, pesan-pesan dakwah moderasi beragama perlu dihadirkan dengan sentuhan tekhnologi komunikasi yang baik.
“Digitalisasi kampus menjadi arus utama kita ke depan untuk membangun moderasi beragama dan Madura yang tidak lepas dari akar budayanya,” ungkap Syaiful Hadi. (Akhmad Hidayat/Fiq)
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post