PAMEKASAN, MADURANET – Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan Pemkab Pamekasan Ajib Abdullah memilih kabur saat hendak dimintai keterangan terkait dengan penyelundupan pupuk subsidi dari Kabupaten Pamekasan ke Tuban dan Ponorogo. Ajib tidak menghiraukan pertanyaan sejumlah wartawan dan memilih naik ke mobil dinasnya pada Kamis (3/2/2022). Ajib bersama supirnya langsung tancap gas.
Pria yang juga wakil ketua Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) Kabupaten Pamekasan ini, dikenal tidak koperatif dan selalu menghindar dari wartawan ketika dikonfirmasi sejumlah kasus, khususnya terkait dengan persoalan pupuk subsidi.
“Kami kecewa dengan sikap Ajib Abdullah. Dia menghindari dari persoalan yang harus dia tangani,” ujar Abdur Rahman, salah satu wartawan lokal di Pamekasan.
Kasus penyelundupan pupuk subisidi jenis urea dari Pamekasan ke luar daerah, berhasil diungkap oleh Polres Tubang dan Polres Ponorogo. Di Tuban, ditemukan pupuk sebanyak 9 ton. Supir truk pengangkut pupuk Zairinuddin asal Desa Palengaan Laok, ditangkap polisi bersama dengan truknya bernomor polisi M 8285 UB. Bahkan Zairinuddin sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Polres Ponorogo juga mengamankan pupuk ilegal yang dikirim dari Pamekasan sebanyak 90 ton.
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam menegaskan bahwa pelaku penyelundupan pupuk tersebut bukan dari Aparatur Sipil Negara (ASN). Pihaknya akan mengungkap siapa pelakunya.
Bupati juga akan mencari distributor yang sudah berlaku curang karena menjual pupuk ke luar daerah Pamekasan. Bahkan dirinya akan meminta kepada BUMN agar distributor tersebut dicabut ijinnya dan tidak boleh lagi menjadi distributor.
“Penyebab kelangkaan pupuk sudah terungkap. Saya berharap aparat tegas dan transparan menghukum pelakunya,” kata Baddrut Tamam.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post