SAMPANG, MADURANET – Forum Mahasiswa Sampang (Formasa) melakukan audensi ke kantor Bupati Sampang untuk mengevaluasi 3 tahun kepemimpinan Bupati Sampang Slamet Junaidi dan Wakil Bupati Sampang Abdullah Hidayat, Senin (31/1/2022). Namun mereka tidak ditemui.
Ketua Umum Formasa Arifin MA mengaku sangat kecewa karena tidak ditemui bupati. Padahal surat permohonan audiensi sudah dilayangkan sebelumnya. Dalam surat itu, jadwal audiensi pada hari ini.
Kedatangan Formasa menurut Arifin, semata-mata untuk mengevaluasi sekaligus bertukar ide atas program yang sudah dijalankan oleh bupati. Pasalnya, sampai 3 tahun memimpin Sampang, banyak visi dan misi yang dipaparkan Bupati saat kampanye, banyak tidak tercapai.
“Penilaian yang kami ingin sampaikan itu bukan tanpa dasar. Sejak dilantiknya bupati pada tahun 2019, dalam 3 tahun kepemimpinan Bupati Sampang, banyak yang tidak tercapai dalam visi misi nya”, kata Arifin.
Kordinator SDM Formasa Farman Zaki memaparkan, mengaca pada misi Bupati Sampang yang ingin mengwujudkan kemandirian ekonomi daerah dan perdesaan melalui pengembangan agribisnis, pariwisata dan ekonomi kreatif, sampai saat ini belum ada wujudnya. Yang ada hanya retorika dan hanya paparan program belaka di depan publik.
“Angka Sumber Daya Manusia (SDM) di kabupaten Sampang yang belum maksimal, baik dari sektor pendidikan, kurangnya lapangan kerja, dan perekonomian. Ini menunjukkan bahwa ketidakmampuan Bupati dan Wabup Sampang untuk mengatasi persoalan-persoalan di Kabupaten Sampang,” ungkap Zaki.
Karena tak ditemui, mereka mengancam akan melakukan aksi demonstrasi. Apalagi mereka merasa dibohongi jika Bupati Slamet Junaidi dibilang sakit. Padahal Bupati hari ini melauching program sahabat UMKM yang digagas oleh Bank Sampang, di halaman Pemda Sampang.
“Kami dibohongi oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Anang Junaidi kalau Bupati sakit. Padahal tidak. Kami akan aksi,” tandasnya. (Abd Goffar/Fiq).
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post