PAMEKASAN, MADURANET – Nyai Hj. Aisyah As’adiyah atau akrab disapa Ning Dyah, pengasuh pondok pesantren Al Huda Sumber Nangka, Desa Duko Timur, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, menyatakan diri hijrah ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sebelumnya, Ning Dyah sempat bergabung ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan menjadi calon legislatif pada Pemilu 2019 lalu.
Hijrahnya Ning Dyah ini, digelar spesial melalui pengukuhan di kantor DPC PDIP Pamekasan komplek perumahan Graha Indah Tlanakan, Pamekasan, Senin (3/1/2022). Ibunda Ning Dyah, Ny. Hj. Makkiah As’ad turut serta menyaksikan seremonial tersebut.
Dalam pidatonya, Makkiah mengatakan, dengan bergabungnya Ning Dyah ke PDIP bisa menjadikan PDIP lebih religius karena selama ini, partai yang dilahirkan oleh Bung Karno ini, distigma sebagai partai pendukung komunisme.
“Harapan kami ke depan agar PDIP bisa menjalankan misi damai Rasulullah dalam demokrasi yang dilandasi dengan nilai-nilai keislaman,” ujar perempuan yang akrab dengan sebutan Nyai Makkiyah ini.
Istri mantan Ketua PCNU Pamekasan KH. Sidqi Mudhar ini menambahkan, Bung Karno memiliki hubungan erat dengan ayahnya KH. As’ad Syamsul Arifin ketika keduanya masih sama-sama dalam perjuangan. Bahkan Bung Karno sering mengaku kepada Kiai As’ad bahwa dirinya adalah pengikut NU.
“Sejarah ini sebagai bagian dari rangkaian acara hari ini, ananda Ning Dyah berjuang di PDIP,” ungkapnya.
Keputusan Ning Dyah hijrah partai ini bukan keputusan instan, namun dilakukan dengan pertimbangan yang cukup matang disertai dengan istikharah. Oleh sebab itu, Ning Dyah memiliki misi bahwa dirinya akan berjuang menghapus stigma negatif PDIP yang berkembang selama ini.
“Jika PDIP dianggap partai kafir dan komunis, maka saya akan berusaha untuk merubahnya lebih islami,” kata Ning Dyah dalam sambutannya.
Bahkan, Ning Dyah sudah siap dengan berbagai konsekuensi dan kontroversi yang akan dihadapinya ke depan. Menurutnya, perjuangan memang penuh tantangan dan hambatan. Perjuangan tidak selama di pesantren dan masjid, tetapi di politik juga ada.
Sekretaris DPC PDIP Pamekasan Nadi Mulyadi menyambut riang bergabungnya Ning Dyah ke partai berlambang kepala banteng ini. Sosok Ning Dyah akan menjadi modal untuk mendongkrak elektabilitas partai pada Pemilu mendatang. Kosongnya kursi PDIP di DPRD Pamekasan saat ini, menjadi potensi untuk diisi oleh tokoh yang memiliki modal sosial yang tinggi.
“Ning Dyah akan menjadi modal sosial dan modal politik yang besar untuk membangkitkan PDIP Pamekasan yang dinilai terpuruk saat ini,” ujar Nadi Mulyadi.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post