PAMEKASAN,MADURANET – Sejumlah petani di Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan mengeluh soal kelangkaan pupuk jenis Urea. Petani sudah berusaha mencari ke sejumlah kios di Kecamatan Larangan, namun stoknya kosong.
Muhammad Bahri, petani asal Desa Grujugan menjelaskan, karena sulitnya mendapatkan pupuk urea, pihaknya meminta bantuan ke sejumlah kerabatnya agar bisa mendapatkan pupuk tersebut. Hasilnya, kerabatnya itu berhasil mendapatkan pupuk meskipun harganya cukup mahal.
“Saya sendiri sulit mendapatkan pupuk. Alhamdulillah saya titip ke saudara ternyata ada dan harganya per sak Rp 165.000,” terang Muhammad Bahri, Rabu (29/12/2021).
Bahri menambahkan, meskipun harga pupuk itu melebihi dari Harga Eceran Tertinggi (HET), namun demi menghidupi tanamannya, maka terpaksa harus membelinya.
“Daripada tanaman saya tumbuh tidak bagus, tidak masalah meskipun harganya mahal,” imbuh Bahri.
Menurut Bahri, harga pupuk Urea pada tahun lalu per sak ukuran 50 kilo Rp 135.000. Tahun ini meningkat menjadi Rp 165.000.
“Dari tahun-tahun sebelumnya, petani sudah dibuat kebingungan dengan kelangkaan pupuk Urea ini. Tahun ini terulang kembali,” ungkap pria berusia 53 tahun ini.
Bahri menegaskan, pupuk Urea sangat penting untuk pertumbuhan tanaman. Jika tanamannya tidak menggunakan Urea, maka buahnya tidak akan bagus dan banyak yang cacat. Dengan demikian, produksi pertaniannya akan menurun.
Sebagai alternatif untuk menunjang pupuk Urea, Bahri mencampurnya dengan pupuk organik. Dengan campuran pupuk demikian, dirinya yakin hasil tanamannya tidak akan melimpah.
“Sudah bisa diprediksi kalau hasil panen tahun ini tidak maksimal,” tandasnya. (Muhammad Rizky/Fiq)
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post