PAMEKASAN, MADURANET – Pemerintah Kabupaten Pamekasan berencana untuk menutup akses jalan di sekitar monumen Arek Lancor pada malam pergantian tahun Jumat (31/12/2021). Hal itu untuk menghindari adanya kemacetan kendaraan dan kerumunan.
Rencana tersebut berdampak terhadap Pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasa berjualan di area monumen Arek Lancor di bagian barat. Mereka akan menutup lapak mereka.
Namun, mereka tidak mau kehabisan akal agar tetap berjualan. Mereka akan berjualan di lokasi lain seperti eks stasiun dan Jl. Kabupaten depan pendapa Bupati Pamekasan, bagi PKL yang menggunakan motor. Sedangkan PKL yang menggunakan gerobak, memilih tidak berjualan karena harus memindahkan gerobaknya.
Ahmad Yulianto, PKL tahu goreng mengaku akan tetap berjualan di eks stasiun pada malam pergantian tahun jika area monumen Arek Lancor ditutup bagi PKL. Ahmad memilih lokasi itu karena eks stasiun itu menjadi titik kumpul warga terutama muda-mudi.
“Kalau eks stasiun pasti ramai muda-mudi. Saya akan jualan di sana,” kata Ahmad Yulianto, Selasa (28/12/2021).
Menurut Ahmad, pada malam pergantian tahun biasanya pendapatan PKL meningkat dari biasanya. Namun itu harus disiasati. Caranya, pedagang harus mengejar pasar. Artinya, dimana ada keramaian harus didatangi. Sebab, jika hanya berpaku di satu tempat makan pendapatannya tidak begitu besar.
“Saya akan menyesuaikan diri dimana ada keramaian, maka di situ akan berjualan. Di eks stasiun itu hanya tempat mangkal sementara saja,” imbuhnya.
Pendapatan Ahmad, di hari-hari biasanya hanya Rp 50.000 per malam. Jika penjualan di malam pergantian tahun melonjak, maka bisa lebih dari biasanya.
Meskipun malam pergantian tahun terjadi hujan, Ahmad sudah menyiapkan peralatan khusus agar dagangannya tidak basah.
“Sudah ada plastik untuk melindungi jualan saya kalau hujan,” tandasnya. (Akhmad Hidayat/Fiq).
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post