PAMEKASAN, MADURANET – Koordinator pusat Nahdliyyin Bergerak (Nabrak) mengajak seluruh pesantren di Madura dan Tapal Kuda Jawa Timur, melaksanakan istighasah dan doa untuk korban erupsi gunung Semeru Lumajang Jawa Timur. Istighasah digelar secara hibrid di pondok pesantren Sumber Anom, Desa Angsana, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Jumat (20/12/2021).
Istighasah dan doa bersama juga diikuti oleh 4 ketua PCNU se-Madura, KH. Muqsith Idris Annuqoyah Guluk-Guluk, KH. Muhdlor Qorib dewan pengasuh pondok pesantren Miftahul Ulum Bettet Pamekasan, dan kordinator Nabrak se-Madura dan Tapal Kuda.
Koordinator pusat Nabrak Firmansyah Ali dalam sambutannya seusai istighasah dan doa bersama mengatakan, semula kegiatan Nabrak akan menyampaikan aspirasi tentang moderasi beragama di depan Mapolres di seluruh Madura bersama ribuan massa. Namun karena terjadi bencana erupsi gunung Merapi di Lumajang, kegiatan diubah menjadi doa bersama.
“Kita harus berempati ketika ada saudara kita sedang dilanda bencana dengan mendoakan mereka agar diberi ketabahan,” ujar Firmansyah.
Bendahara IKAPMII Jawa Timur ini menambahkan, masyarakat di Madura selain berempati juga harus bersyukur karena dijauhkan dari musibah. Di Madura hidup damai dan sejuk meskipun dibayang-bayangi oleh gerakan radikalisme.
Keponakan Menko Polhukam RI Mahfud MD ini mengungkapkan, umat islam hendaknya jangan mudah percaya ketika ada orang yang mengatakan bahwa peristiwa erupsi Merapi adalah azab Allah karena ada isi hoak pengusiran habib. Erupsi merupakan bencana yang biasa terjadi di Indonesia karena secara ilmiah, Indonesia berada pada posisi cincin api yang akan banyak terjadi peristiwa erupsi.
“Di tengah duka yang melanda warga di Lumajang,mari jangan menambah keributan dengan narasi yang menyesatkan dan bohong,” tandas Firmansyah.
Kepada para santri, Firman mengajak agar meneladani ulama NU yang telah gigih memperjuangkan dan merawat Islam ahlussunnah wal jamaah dan NKRI. Meskipun dalam keadaan sakitpun, ulama-ulama NU tetap semangat berjuang.
“Adik-adik santri yang masih belajar saat ini, kelak ketika sudah kembali dan mengabdi di masyarakat hendaknya meneladani ulama NU. Mereka luar biasa dalam perjuangan, dalam kondisi apapun mereka tetap kokoh bersama NU dan setia kepada NKRI” tegasnya.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post