PAMEKASAN, MADURANET – Markas Bersama Non Government Organization (Mabes NGO) seluruh Kabupaten Pamekasan, menolak kedatangan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang akan meresmikan pembukaan Musabaqah Tikawatil Qur’an (MTQ).
Penolakan Mabes NGO akan digelar dengan aksi unjuk rasa yang akan digelar pada Selasa (2/11/2021).
Flayer yang beredar, mereka mengundang seluruh masyarakat Pamekasan untuk berpartisipasi dalam aksi tersebut. Kedatangan Gubernur Jatim dianggap akan menimbulkan kerumunan massa di tengah kondisi pandemi covid-19.
Selain menolak kedatangan Gubernur Jatim, Mabes NGO Pamekasan menyoroti pelaksanaan MTQ yang hanya dianggap sebagai momentum untuk menumpuk kekayaan pribadi pejabat dengan anggaran Rp 2,7 M.
Isu yang diusung Mabes NGO juga berkaitan dengan penundaan pelaksanaan Pilkades serentak di Kabupaten Pamekasan. Alasan penundaan itu karena Pamekasan paling rendah dalam capaian vaksinasi di Jawa Timur. Namun, pelaksanaan MTQ yang melibatkan peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur, diberi keleluasaan dalam pelaksanaannya.
Selain itu, Mabes NGO juga menyoroti pelaksaan MTQ yang dijadikan sebagai ajang membangun citra bupati dan Gubernur Jatim. Hal itu terlihat dari semua spanduk dan atribut lainnya yang hanya memampang gambar Bupati Pamekasan dan Gubernur Jatim. Padahal, Wakil Gubernur Jawa Timur masih ada dan sedang menjabat, namun tak ada satupun yang memasang foto dan gambar Wakil Gubernur Jawa Timur.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post