PAMEKASAN, MADURANET – Di bawah kepemimpinan Bupati Badrut Tamam, jumlah kemiskinan di Kabupaten Pamekasan semakin meningkat. Peningkatan prosentase kemiskinan ini semakin rumit untuk diselesaikan, karena bersamaan dengan pandemi Covid-19.
Rilis yang diterima Maduranet, prosentase penduduk miskin kabupaten Pamekasan tahun 2019 tercatat sebesar 13,95 persen. Jika dibandingkan dengan tahun 2020 tercatat sebesar 14,60 persen, maka prosentase penduduk miskin di Pamekasan mengalami peningkatan sebesar 4,66 persen.
Sementara tingkat pengangguran terbuka penduduk Kabupaten Pamekasan tahun 2019 untuk kabupaten pamekasan sebesar 2,32persen. Jika dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar 3,49 persen, maka tingkat pengangguran terbuka mengalami peningkatan sebesar 50,43 persen.
Sementara pertumbuhan ekonomi kabupaten Pamekasan tahun 2020, mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar -2,54 persen.
Menurut Badrut Tamam, permasalahan tersebut butuh perhatian dan solusi bersama. Pemerintah Kabupaten Pamekasan memiliki tugas berat sehingga membutuhkan kerja keras dan strategi perencanaan yang terintegrasi dari berbagai aspek, dalam upaya menaikkan pertumbuhan ekonomi, menurunkan angka kemiskinan maupun pengangguran terbuka.
Pada tahun 2020 kemarin, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Kabupaten Pamekasan masuk 10 kabupaten/kota termiskin di Jawa Timur. Pamekasan menempati posisi ke-7 di bawah Kabupaten Sampang di posisi teratas, Kabupaten Sumenep di posisi kedua dan Kabupaten Bangkalan di posisi ketiga. Kabupaten Probolinggo di posisi keempat, posisi kelima Kabupaten Tuban dan di posisi keenam Kabupaten Ngawi.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post