• Terkini
  • Trending
  • Semua
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Parlementaria
  • Gaya
Demokrasi di Pamekasan Harus On The Track

Demokrasi di Pamekasan Harus On The Track

26 Januari 2021

Keluarga Terpidana PAW Desa Gugul Akhiri Perjalanan Hukum Penuh Haru

8 November 2025

Bekas Pasutri Susun Rencana Habisi Nyawa Guru di Bekas Tambang

7 November 2025
Tradisi Makan Siang Bersama Usai Salat Jumat di Masjid Hasyim Asy’ari Kemenag Pamekasan 

Tradisi Makan Siang Bersama Usai Salat Jumat di Masjid Hasyim Asy’ari Kemenag Pamekasan 

7 November 2025
Warga Batumarmar Geger dengan Penemuan Pria Hangus Terbakar di Bekas Tambang Batu Bata

Warga Batumarmar Geger dengan Penemuan Pria Hangus Terbakar di Bekas Tambang Batu Bata

6 November 2025

Wabup Pamekasan Bersama Ulama se-Madura Sambut Kapolda Jatim di Ponpes Panyepen

6 November 2025
Presiden Republik Jancukers Sujewo Tejo Bakal Duet dengan Dalang Wayang Madura asal Pamekasan 

Presiden Republik Jancukers Sujewo Tejo Bakal Duet dengan Dalang Wayang Madura asal Pamekasan 

6 November 2025
Haji Her Kembali Raih Penghargaan dari Detik Jatim Kategori Akselerator Kemajuan

Haji Her Kembali Raih Penghargaan dari Detik Jatim Kategori Akselerator Kemajuan

6 November 2025

Rencana Penggunaan Bahasa Daerah dan Batik di Pamekasan Disambut Positif Pegiat Budaya

6 November 2025

Korban Puting Beliung di Sejumlah Wilayah Pamekasan Langsung Terima Bantuan

5 November 2025

Bupati Pamekasan Sudah Kantongi Ijin untuk Rotasi dan Mutasi

4 November 2025
APBD Masih ‘Sakit’ Bupati Pamekasan Minta Masyarakat Stop Demontrasi

Bupati Pamekasan Kaji Regulasi Sekolah Wajib Berbahasa Daerah dan Berbusana Batik

4 November 2025

Haul Ronggo Sukowati Digelar di Bekas Pemakaman Para Syuhada

4 November 2025
Pemerintah Kabupaten Pamekasan
  • Tentang kami
  • Kebijakan Privasi
  • Periklanan
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Minggu, 9 November 2025
31 °c
Pamekasan
27 ° Tue
27 ° Wed
27 ° Thu
27 ° Fri
Maduranet.com
  • Home
  • Politik
    • All
    • Parlementaria
    • Pemerintahan

    Bupati Pamekasan Sudah Kantongi Ijin untuk Rotasi dan Mutasi

    APBD Masih ‘Sakit’ Bupati Pamekasan Minta Masyarakat Stop Demontrasi

    Bupati Pamekasan Kaji Regulasi Sekolah Wajib Berbahasa Daerah dan Berbusana Batik

    Kado Hari Jadi Pamekasan Pemkab Pamekasan Cairkan Bantuan untuk 23 Ribu Buruh

    Hari Jadi Pamekasan Ahli Waris Peserta BPJS Ketenagakerjaan Terima Uang 1,23 Miliar

    Usai Bertemu Menteri Pertanian Bupati Pamekasan Terima Bantuan Benih Padi untuk 9.149 Ha

    Usai Bertemu Menteri Pertanian Bupati Pamekasan Terima Bantuan Benih Padi untuk 9.149 Ha

    Dinsos Pamekasan Ajukan Program Permakanan Lansia ke Pemerintah Pusat

    Diisukan Retak dengan Bupati, Ini Jawaban Wabup Sukriyanto

    Diisukan Retak dengan Bupati, Ini Jawaban Wabup Sukriyanto

    Bupati Pamekasan Ajak Warga Musyawarah Sebelum Segel Sekolah

    Bupati Mulai Persiapkan Pamekasan Sebagai Tuan Rumah Porprov 2029

    Bupati Mulai Persiapkan Pamekasan Sebagai Tuan Rumah Porprov 2029

    Kemiskinan di Pamekasan Turun Lebih Cepat

    Kemiskinan di Pamekasan Turun Lebih Cepat

    Trending Tags

  • Bola
  • Khazanah
    • All
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Kriminal
    • Pendidikan

    Bekas Pasutri Susun Rencana Habisi Nyawa Guru di Bekas Tambang

    Warga Batumarmar Geger dengan Penemuan Pria Hangus Terbakar di Bekas Tambang Batu Bata

    Warga Batumarmar Geger dengan Penemuan Pria Hangus Terbakar di Bekas Tambang Batu Bata

    Wabup Pamekasan Bersama Ulama se-Madura Sambut Kapolda Jatim di Ponpes Panyepen

    Korban Puting Beliung di Sejumlah Wilayah Pamekasan Langsung Terima Bantuan

    BPS Nilai Tepat Penggunaan Data Kemiskinan dalam Program UHC di Pamekasan

    Arek Lancor Menyala Jadi Ikon Malam Kota Pamekasan

    Rektor UIN Madura: Arek Lancor Tetap Jadi Ruang Publik Bukan untuk PKL

    DPRD Pamekasan Tawarkan Tiga Solusi Sengketa Lahan SDN Tamberu 2

    UIN Madura Dorong Pembatik Candi Burung Kuasai Akuntansi Biaya

    Demo PKL Minta Berjualan di Arek Lancor dan Semua Toko di Arek Lancor Ditutup

    Bupati Pamekasan Dorong Transformasi Ekonomi Pesisir

  • Gaya
    • All
    • Kesehatan
    • Kulinari
    • Plesir

    Sosok Ustad Ihya Ulumuddin yang Sukses Cetak Santri Al Majidiyah Palduding Mahir Bahasa Mandarin

    Dua Bulan Layanan BPJS Distop Kini Dibuka Kembali

    535 Ribu Warga Pamekasan Masuk Prioritas Layanan Kesehatan Gratis

    Benahi Data Peserta BPJS Kesehatan Pemkab Klaim Hemat Rp 4 Miliar

    BPJS Kesehatan Pamekasan Bantah Hapus 50 Ribu Peserta

    Pamekasan Terapkan UHC Non Prioritas

    Bakteri yang Ditemukan di Makanan MBG Tlanakan Hidup di Kotoran Hewan dan Manusia

    Pantai Talang Siring Primadona yang Kini Tak Terawat

    Dinkes Pamekasan Stop Penggalangan Dana dari Staf Puskesmas

    Menu MBG Penyebab Keracunan di Tlanakan Terkontaminasi Bakteri Membahayakan

    Siswa SDN 1 Pasanggar Muntah Usai Santap MBG Karena Kekenyangan

    Diduga Belatung Ada Dalam Makanan Makan Bergizi Gratis

    Trending Tags

No Result
View All Result
Maduranet.com
No Result
View All Result
Home Politik Pemerintahan

Demokrasi di Pamekasan Harus On The Track

Kebebasan dalam berdemokrasi tidak lantas menjadi alasan untuk membunuh demokrasi dan melakukan pelanggaran hukum

Oleh: Hasbi Amrullah | Editor: Hasbi Amrullah
26 Januari 2021
pada Pemerintahan, Politik
3 menit dibaca
58 5
0
Demokrasi di Pamekasan Harus On The Track
ADVERTISEMENT

Saya bangga berkiprah di tanah kelahiran (Pamekasan) dan saya bangga menjadi orang Pamekasan. Saya bangga bukan karena pencitraan, tapi kebanggan yang memang terbangun di atas tabiat ketimuran yang membanggakan.

Bangga dengan keindahannya Pamekasan, bangga dengan kekayaan alamnya baik di darat maupun di lautnya, dan juga dengan kebesaran sejarahnya Pangeran Ronggosukowati

Tapi seperti yang berulang kali saya sampaikan, yang paling membanggakan tentang Pamekasan ini adalah manusia dan konsep kehidupannya dan berbangsanya. Manusia yang ramah, sopan, serta memiliki budi pekerti yang tinggi. Manusia yang senantiasa mengedepankan kelembutan dan perdamaian di atas kekerasan dan konflik. Mengedepankan persahabatan dan kerjasama di atas permusuhan dan perpecahan. Serta mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan universal, ketimbang memaksakan kepentingan sempit kelompok dan golongan tertentu.

Nilai-nilai universal yang kita maksud itulah yang terpatri dalam konsep politik modern yang disebut dengan demokrasi. Sebuah konsep politik yang hingga kini masih diyakini dan disepakati oleh rakyat dan pemerintah Indonesia. Masyarakat Pamekasan, juga menjunjung tinggi nilai universal dalam membangun kehidupan kolektif manusia.

Yang paling membanggakan lagi, Pamekasan sekaligus mampu mematahkan hipotesis sebagian orang, bahwa demokrasi dan Islam adalah dua hal yang paradoks. Argumentasi Pamekasan bukan sekedar dalam bentuk konsep dan teori. Tapi dengan bukti dan realita. Maka jadilah Pamekasan dengan keislaman yang mampu mengadopsi nilai-nilai demokrasi universal tadi.

Dua hal yang oleh sebagian orang dianggap “paradoxical” (tertolak belakang). Hanya segelintir umat Islam yang mampu mengawinkan keduanya (Islam dan demokrasi). Saya selalu bersemangat (walau diam-diam) ikut beberapa kali menabur benih demokrasi. Entah kenapa. Saya sendiri belum terlalu paham.

Namun, belakangan saya mulai memahami ternyata itu adalah bagian dari insting alami warga yang menghendaki Pamekasan menjadi bagian dari demokrasi.

Kebebasan berekspresi dan partisipasi masyarakat dalam kehidupan publik, dijunjung tinggi. Kebebasan berbicara terbuka dan demonstrasi pun di mana-mana, seringkali terjadi. Kebebasan pers juga demikian. Sehingga mengkritik pemerintah dianggap tabu bahkan menakutkan, kini menjadi biasa bahkan menjadi konsumsi rutin yang menyehatkan.

Barangkali yang paling menggembirakan dari fenomena terbangunnya kehidupan berdemokrasi itu, adalah ketika partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi tumbuh dengan semangat yang sangat luar biasa. Hal ini sekaligus menjadikan Pamekasan sebagai kota demokratis.

Sebagai putra kelahiran Jl.KH. Shinhaji Jungcangcang, tentu sangat wajar bergembira. Menjalani hidup di Pamekasan, saya melihat Pamekasan yang memberikan kebebasan kepada rakyatnya untuk berekspresi dan berpartisipasi dalam kehidupan publik mengalami prospek yang lebih baik. Tentu harapan saya tetap agar rakyat Pamekasan dalam kemajuan dan kemakmuran nanti, tetap terbangun di atas nilai-nilai agama yang memang sejak turun temurun telah menjadi akar kehidupan masyarakat.

Tapi di tengah harapan itu juga tumbuh kekhawatiran yang besar. Kekhawatiran itu beralasan karena kasus-kasus mutakhir di Pamekasan memberikan signal yang kurang baik. Bahkan cenderung menjadi bumerang bagi pertumbuhan demokrasi itu sendiri. Karena Demokrasi bukan hanya kotak suara semata. Kita harus berdiri di pihak mereka yang mencari kehidupan lebih baik, ketika politik mengajarkan bahwa tugas politikus sesungguhnya melaksanakan kehendak rakyat.

Salah satu fenomena mutakhir yang bisa menjadi ancaman demokrasi adalah terjadinya “transaksi kepentingan” politik dalam birokrasi. Hal lain yang mengkhawatirkan huga adalah, terjadi tekanan-tekanan yang mengarah kepada pemaksaan untuk meloloskan kemauan kelompok tertentu. Hal ini akan menjadi kanker dalam tubuh demokrasi, karena dunia demokrasi hanya mengenal kompetisi dan bukan pemaksaan.

Ancaman dan intimidasi untuk memaksakan kehendak, lambat laun tapi pasti akan melemahkan bangunan demokrasi itu sendiri.

Hal lain yang paling berbahaya bagi kelestarian demokrasi, adalah ketika hukum tidak lagi menjadi acuan. Hukum hanya menjadi slogan di atas kertas dan konsep. Ketaatan terhadap hukum, hanya menjadi pembicaraan palsu untuk menutupi borok pelanggaran hukum itu sendiri.

Tindakan seperti di atas tidak saja secara moral etika salah, tapi juga menjadi racun bagi kehidupan berdemokrasi. Saya sungguh mengrapkan bahwa ketidaksetujuan apapun yang terjadi dalam masyarakat, hendaknya diselesaikan melalui jalur hukum.

Pada akhirnya kebebasan dalam berdemokrasi bukan kebebasan tanpa batas. Tapi kebebasan yang dibatasi oleh batas-batas hukum yang ada. Di saat kebebasan telah menginjak-injak supremasi hukum, maka itu bukan kebebasan sehingga kegiatan-kegiatan masyarakat akan dianggap ancaman.

Jika ini terjadi, maka perilaku one man one show kembali hidup. Bahkan lebih berbahaya lagi karena kini terbungkus oleh retorika demokrasi.

Tags: DemokrasiLapas Kelas II A PamekasanM. HanafiPamekasanPamekasan Hebat
ShareTweetShare

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe

Terkait Berita

Warga Batumarmar Geger dengan Penemuan Pria Hangus Terbakar di Bekas Tambang Batu Bata

Warga Batumarmar Geger dengan Penemuan Pria Hangus Terbakar di Bekas Tambang Batu Bata

Kriminal
6 November 2025

PAMEKASAN, MADURANET - Warga Desa Lesong Daja, Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, digegerkan dengan penemuan mayat laki-laki yang hangus...

Sosok Ustad Ihya Ulumuddin yang Sukses Cetak Santri Al Majidiyah Palduding Mahir Bahasa Mandarin

Gaya
31 Oktober 2025

PAMEKASAN, MADURANET— Di sebuah sudut kampung Kabupaten Pamekasan, tradisi pesantren berintegrasi dengan bahasa Mandarin yang lahir ribuan kilometer jauhnya.  Perpaduan...

Singkirkan Pasar Kota Besar Pasar Kolpajung Raih Juara 2 Nasional Pasar Pangan Aman

Singkirkan Pasar Kota Besar Pasar Kolpajung Raih Juara 2 Nasional Pasar Pangan Aman

Advertorial
24 Oktober 2025

PAMEKASAN, MADURANET — Pasar Kolpajung, Kabupaten Pamekasan, menorehkan prestasi di tingkat nasional. Pasar kebanggaan warga Madura itu meraih Juara 2...

Tempati Lahan KAI Pemilik Warung di Tlanakan Diusir

Tempati Lahan KAI Pemilik Warung di Tlanakan Diusir

Hukum
24 Oktober 2025

PAMEKASAN, MADURANET - Pemilik warung nasi Barokah, Syaiful Bahri, di Jl Raya Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, mendapatkan somasi dari...

Komentar post

  • Trending
  • Komentar
  • Terkini

Bekas Pasutri Susun Rencana Habisi Nyawa Guru di Bekas Tambang

7 November 2025

Keluarga Terpidana PAW Desa Gugul Akhiri Perjalanan Hukum Penuh Haru

8 November 2025
Tradisi Makan Siang Bersama Usai Salat Jumat di Masjid Hasyim Asy’ari Kemenag Pamekasan 

Tradisi Makan Siang Bersama Usai Salat Jumat di Masjid Hasyim Asy’ari Kemenag Pamekasan 

7 November 2025

Keluarga Terpidana PAW Desa Gugul Akhiri Perjalanan Hukum Penuh Haru

8 November 2025

Bekas Pasutri Susun Rencana Habisi Nyawa Guru di Bekas Tambang

7 November 2025
Tradisi Makan Siang Bersama Usai Salat Jumat di Masjid Hasyim Asy’ari Kemenag Pamekasan 

Tradisi Makan Siang Bersama Usai Salat Jumat di Masjid Hasyim Asy’ari Kemenag Pamekasan 

7 November 2025
Maduranet.com

Copyright © 2020-2025 Maduranet.com

Navigasi Situs

  • Tentang kami
  • Kebijakan Privasi
  • Periklanan
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
    • Pemerintahan
    • Parlementaria
  • Peristiwa
    • Hukum
    • Pendidikan
    • Kriminal
  • Bola
  • Gaya
    • Kulinari
    • Kesehatan
    • Plesir

Copyright © 2020-2025 Maduranet.com

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In