SUMENEP, MADURANET – PDI Perjuangan memiliki trend positif dalam tiga kali Pilkada langsung di Kabupaten Sumenep. PDI Perjuangan selalu memenangkan kontestasi lima tahunan ini. Di Pilkada tahun 2020, Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep, Ahmad Fauzi berpasangan dengan Dewi Khalifah yang juga Ketua DPC partai Hanura Kabupaten Sumenep.
Berdasarkan hasil hitung cepat yang dipublikasikan di website KPU hingga hari ini, Kamis (10/12/2020), pasangan nomor urut 1 Fauzi-Eva, unggul 52,1 persen. Sedangkan rivalnya nomor urut 1, Fattah Jasin-Ali Fikri memperoleh suara 47,9 persen.
Pada Pilkada tahun 2015 lalu, Ahmad Fauzi mendampingi Busyro Karim sebagai calon wakil bupati Sumenep. Pasangan Busyro-Fauzi yang diusung PKB dan PDIP, menang atas pasangan Zainal Abidin-Dewi Khalifah yang diusung oleh Demokrat, PAN, Gerindra, Golkar, PKS dan Hanura.
Lima tahun sebelumnya pada Pilkada tahun 2010, calon yang diusung PDI Perjuangan dan PKB, Busyro Karim berpasangan dengan Sungkono Sidik, menang atas pasangan Azazi Hasan yang berpasangan dengan Dewi Khalifah. Pada Pilkada ini, sempat terjadi sengketa ke Mahkamah Konstitusi. Namun tidak merubah hasil yang sudah ditetapkan oleh KPU Kabupaten Sumenep.
Said Abdullah, politisi senior PDI Perjuangan Kabupaten Sumenep memaparkan kunci kemenangan dalam tiga kali Pilkada. Pria yang juga Bendahara DPP PDI Perjuangan ini mengatakan, PDI Perjuangan dalam berpolitik di Sumenep mengedepankan etika dan ahlaqul karimah. PDI Perjuangan dan calon yang diusungnya, selalu membangun komunikasi politik yang santun.
“PDI Perjuangan selalu berusaha baik dalam berpolitik. Terutama dengan tokoh masyarakat, ulama, kiai, habaib dan masyarakat secara umum,” ujar Said Abdullah ketika memaparkan hasil hitung cepat Pilkada Kabupaten Sumenep, Rabu (9/12/2020) malam.
Said yang kini menjabat sebagai Ketua Badan Anggaran DPR ini mengungkapkan, PDI Perjuangan banyak distigma negatif oleh orang yang tidak senang. Stigma itu disampaikan di berbagai forum, kampanye dan media sosial. Namun stigma itu tidak dilayani dan tidak ditanggapi.
Beberapa stigma yang sering dialamatkan ke PDI Perjuangan di antaranya, anti Islam dan pro China, perusak agama, dicap PKI dan stigma negatif lainnya.
“Kami tidak ingin melayani perbuatan yang mengarah kepada keributan, kegaduhan. Kita tetap santun kepada siapapun,” ungkap Said Abdullah.
Meskipun punya trend bagus dalam Pilkada, Said Abdullah mengajak seluruh tokoh masyarakat, ulama, habaib untuk bersama-sama mengawal pemerintahan di Sumenep.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post