PAMEKASAN, MADURANET – Polda Jawa Timur telah menetapkan satu tersangka dalam kasus demonstrasi di rumah Menko Polhukam Mahfud MD, Sabtu (4/12/2020) malam. Tersangka seorang pria berinisial AD alias MT asal Desa Campor, Kecamatan Proppo. Pria berusia 31 itu, berteriak “bunuh, bunuh” saat berunjuk rasa.
Ketua Bidang Hukum dan HAM Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jawa Timur, Nur Faisal mengapresiasi langkah cepat Polda Jawa Timur dan Polres Pamekasan. Namun, pihaknya mendesak Polda Jawa Timur untuk segera menangkap otak pelaku pengerahan massa ke rumah Mahfud. Sebelum otak pelaku ditangkap, maka semua orang yang ikut serta dalam aksi tersebut akan merasa tidak bersalah.
“Kami minta polisi segera menangkap otaknya, jangan hanya pelaku di lapangan. Mereka tidak akan bergerak tanpa ada otaknya,” ujar Nur Faisal kepada Maduranet melalui sambungan telepon seluler, Ahad (5/12/2020).
Nur Faisal menambahkan, otak pelaku pengerahan massa sangat mudah untuk diungkap identitasnya. Apalagi rekaman suara perintah pengepungan rumah Mahfud sudah tersebar luas di masyarakat.
“Ada rekaman suara yang viral di masyarakat. Isinya perintah aksi demo ke Polres Pamekasan yang dilanjutkan geruduk ke rumah Mahfud MD yang ditinggali ibunya,” imbuh Nur Faisal.
Maduranet ikut menerima rekaman suara tersebut. Rekaman dalam suara tersebut menggunakan bahasa Madura dengan durasi 5 menit 48 detik.
Berikut sebagian rekaman suara tersebut; “Jadi besok sebagai pembelaan, silahkan sholat duhur di Masjid Jamik. Setelah itu bergerak ke Polres Pamekasan, tidak boleh mengendarai sepeda motor, harus ikut mobil.
Haji Rofiqi koordinatornya dan Junaidi. Di Trebung butuh berapa mobil? di …butuh berapa mobil? di Sarmalem butuh berapa mobil, dimana-mana butuh berapa mobil? Kita ke masjid jami’, ke Polres Pamekasan kemudian pulangnya kita datangi rumahnya Mahfud MD. (Ada suara nyeletuk Bakar). Yang kemarin bilang Rizieq Rizieq itu, kemudian oleh orang dihujat dengan parah. Rumahnya di Bugih, di sebelah timurnya jembatan selatan jalan. Ibunya masih ada di sana.
Jadi sama orang, banyak diancam dibakar dan lain-kain. Itu menteri apa itu? Karena jadi Menteri, Rizieq-Rizieq memanggil. Akhirnya bilang Habib Rizieq. Habib Rizieq nggak apa-apa pulang dijemput silahkan katanya. Kemudian berubah sebutan jadi habib kalau sudah dicaci-maki oleh orang banyak.
Kemudian Mahfud MD telepon ke polres Pamekasan, rumah saya tolong dijaga takut diserbu. Kan diancam oleh orang banyak menggunakan clurit-clurit dalam video dan lain-lain. Ibuku tolong dijaga di Pamekasan, rumah saya tolong dijaga. Dijaga sampai sekarang, tiga orang sampai lima orang.
Jadi besok kita datangi, setelah selesai itu. Bahasa Maduranya, biar gemetaran yang di Jakarta, kemudian Mahfud MD akan bilang jangan dihukum Habib Rizieq, ibu saya itu dibikin stress di Madura. (suara tawa menggema di ruangan). Kayak nyetrum hahaha bahaya bahaya, bikin gemetar. Tujuannya kan begitu, kalau perlu didatangi lagi, ya datangi lagi besok-besok, kalau perlu. Wong ini membela …(pembicaraan kurang jelas).
Karena diangkat Menteri terus Rizieq-Rizieqan (maksudnya tidak memanggil Habib ke Rizieq Shihab). Yang bukan-bukan aja ini orang. Mahfud MD bilang sedikit orangnya, setelah 3 juta lebih terus gemetar. Begitu Habib Rizieq datang pas (bilang) selamat datang di Indonesia katanya, terus bangkit mau ngundang HRS semua. Jadi pemerintahan Jokowi ini gemetar melihat besarnya pengaruh Habib Rizieq. Makanya sekarang corona yang ditampilkan, terus besar mendadak corona sekarang, awalnya sudah tidak ada, sekarang dimulai lagi.
Nur Faisal enggan mengungkap identitas suara dalam rekaman tersebut. Menurutnya, itu menjadi tugas polisi.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post