PAMEKASAN, MADURANET – Ratusan massa pendukung imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di Kabupaten Pamekasan, menggeruduk rumah Khadidjah, ibu kandung Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) di Jl. Dirgahayu Pamekasan, Selasa (1/12/2020) siang sekitar pukul 13.50 WIB. Massa datang menggunakan kendaraan bak terbuka.
Massa tersebut berunjuk rasa sambil menggedor-gedor pintu pagar besi rumah Khadidjah. Tidak hanya itu, mereka juga mendesak penghuni rumah agar keluar menemui massa. Mereka pula mengeluarkan ancaman, akan membakar rumah nenek berusia 90 tahun tersebut, jika Rizieq Shihab sampai diperiksa oleh Polda Metro Jaya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Maduranet, massa tersebut sebelumnya berunjuk rasa di depan markas Polres Pamekasan. Bereka berjalan kaki mulai dari masjid jamik. Mereka mengatasnamakan Umat Islam Pamekasan Madura Jawa Timur. Korlap aksi langsung dipimpin Syaifuddin.
Massa membawa tiga poin penolakan terhadap problem yang dihadapi imam besar mereka. Pertama, ada kriminalisasi terhadap Habib Rizieq Shihab (HRS) yang digulirkan secara massif dan sistematis dalam penanganan proses hukum HRS.
Kedua, ada indikasi tebang pilih dalam penegakan hukum kasus HRS. HRS dijerat dengan aturan pelanggaran protokol kesehatan. Padahal, pelanggaran yang sama banyak terjadi dan pelakunya tidak diproses hukum.
Ketiga, jeratan hukum terhadap HRS menggunakan undang-undang kekarantinaan, adalah delik yang dipaksakan. Anggapan mereka, sampai saat ini belum ada aturan tentang kekarantinaan.
Syaifuddin dalam penjelasannya mengatakan, tiga aspirasi yang disampaikan ke Polres Pamekasan sudah dijawab dan sudah memuaskan. Bahkan aspirasi tersebut, akan disampaikan kepada Kapolda Metro Jaya.
Namun, setelah aksi di Polres, massa kemudian beranjak ke rumah ibu Mahfud MD. Massa yang ke sana, tanpa koordinasi dan izin dari korlap aksi dan para kiai.
“Mereka peserta aksi yang ke Polres. Tapi mereka berinisiatif sendiri mendatangi rumah Mahfud MD,” kata Syaifuddin via telpon seluler.
Meskipun tanpa kordinasi dengan Korlap aksi, namun Syaifuddin mengungkapkan bahwa pesan yang disampaikan massa adalah teguran keras kepada Mahfud MD.
“Jangan pernah macam-macam kepada HRS. Umat Islam siap membela HRS,” imbuh Syaifuddin.
Syaifuddin sendiri sempat menyusul massa yang ke rumah Mahfud MD karena kawatir terjadi sesuatu yang menyebabkan kerusakan. Namun setibanya di rumah Mahfud MD, massa sudah membubarkan diri dan pulang ke daerahnya masing-masing menggunakan berbagai jenis kendaraan.
“Saya tidak berani melarang mereka karena saya takut dituduh mendukung Mahfud MD,” tandasnya.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post