PAMEKASAN, MADURANET – Radikalisme dan intoleransi yang terjadi akhir-akhir ini di sejumlah daerah Indonesia, karena minimnya pemahaman 4 pilar kebangsaan masyarakat. Begitu penting memahami konsep berbangsa dan bernegara untuk mencegak semakin merebaknya radikalisme dan intoleransi, melalui 4 pilar kebangsaan yaitu, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945.
Hal itu ditegaskan Ketua Badan Anggaran DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dapil XI Jawa Timur, MH Said Abdullah, saat menggelar sosialisasi 4 pilar kebangsaan kepada tokoh masyarakat dan tokoh pemuda di Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Sabtu (28/11/2020).
Said, dalam paparannya menjelaskan tentang pentingnya penanaman 4 pilar kebangsaan kepada rakyat Indonesia secara terus menerus perlu dilakukan. Sebab, Indonesia sebagai negara yang beragam dari berbagai segi, mudah terpecah belah. Namun, dengan kekuatan dalam 4 pilar Indonesia diselamatkan dari perpecahan.
“Jumlah suku di Indonesia sebanyak 1.340 dan 742 bahasa daerah serta 7.241 budaya, dan 6 agama yang diakui. Jika jumlah itu tidak direkatkan dan dikuatkan dengan 4 pilar kebangsaan, maka Indonesia bisa tercerai berai. Oleh karena itu, penting 4 pilar terus digencarkan pemahamannya kepada masyarakat,” ungkap Said Abdullah.
Dewan Pakar Said Abdullah Institute (SAI), Nadi Mulyadi, di sela-sela acara sosialisasi 4 pilar Indonesia sebagai negara yang multi etnis, multi agama, multi budaya bisa terpecah karena adanya radikalisme dan intoleransi. Oleh sebab itu, sosialisasi 4 pilar sangat penting agar ditanamkan dalam diri rakyat sehingga timbul kesadaran publik, tentang konsep berbangsa yang penuh toleransi, menghargai segala perbedaan, hidup bergotong royong yang penuh rasa welas asih, dan sadar hukum.
“Seluruh anggota DPR/MPR RI ditugaskan untuk menggencarkan sosialisasi 4 pilar kebangsaan ini kepada seluruh element, baik itu tentang Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika yang mempunyai satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan,” terang Nadi Mulyadi.
Sementara itu, KH. Muhammad Ghazi, S. Ag, narasumber dalama sosialisasi mengatakan, Pancasila adalah ideologi dan dasar Negara, UUD 1945 adalah konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk Negara dan Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan Negara.
“4 Pilar kebangsaan itu merupakan satu kesatuan yang utuh, tidak dapat dipisahkan, karena merupakan tiang penyangga yang menjadi panutan dalam upaya kita menjaga keutuhan bangsa Indonesia yang kita cintai ini,” urainya.
Kiai muda yang juga Ketua Baitul Muslimin Indonesia DPC Kabupaten Pamekasan ini juga mencontohkan bagaimana Pancasila mampu merefleksikan nilai luhur bangsa Indonesia, seperti religiusitas, kemanusiaan, nasionalisme, gotong royong, dan keadilan semua dapat di terapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Bung Karno yang telah berhasil menggali nilai luhur bangsa, sehingga lahirlah Pancasila dan Pancasila terbukti mampu menjawab segala tantangan baik dari lintas generasi maupun lintas zaman,” pungkasnya.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post