PAMEKASAN, MADURANET – Sebuah rekaman video tentang transaksi tembakau menggunakan kode rahasia di sebuah gudang dengan durasi 2 menit 2 detik, ramai dibagikan melalui media sosial. Dalam video tersebut, seorang grader memeriksa satu persatu sampel tembakau yang akan dibeli.
Ceceran tembakau kemudian disapu oleh seorang perempuan. Kemudian sampel yang sudah diambil, ditentukan harganya. Dalam penentuan harga, kode yang digunakan menggunakan bahasa yang agak aneh yakni, Tahu 368.
Seseorang yang merekam mengatakan video mengatakan, harga tembakau dengan kode Tahu 368 sudah pasyi di bawah Rp 20.000.
Dalam video tersebut pula, pengambilan sampel tembakau petani, melebihi dari 1 kilo. Bahkan bisa mencapai 4 kilo.
Diduga transaksi tembakau tersebut, terjadi di Kabupaten Pamekasan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemkab Pamekasan, Sjaifuddin saat dikonfirmasi terkait dengan video tersebut mengaku belum tahu terkait dengan peristiwa dalam rekaman tersebut. Pihak pemantau dan pengawas yang sudah dibentuk, belum memberikan laporan kepada dinas.
“Saya tidak tahu dimana kejadian dalam video itu. Namun, kemarin ada pabrikan yang mengambil sampel melebih 1 kilo, sudah ditegur dan sudah dikembalikan,” ujar Sjaifuddin, Jumat (4/9/2020).
Sjaifuddin berjanji akan melacak dimana lokasi gudang tersebut. Jika pembelian tembakau tersebut dilakukan di gudang-gudang kecil, maka akan sulit dipantau. Sebab Pemkab Pamekasan konsentrasi pemantauan dan pengawasan, hanya pada gudang-gudang besar yang sudah mengajukan pembelian tembakau.
“Kalau gudang kecil yang membeli secara pribadi, petugas tidak bisa menjangkau,” ungkapnya.
Data yang sudah diperoleh Disperindag Pamekasan, harga terendah di beberapa gudang resmi milik pabrikan, mulai dari Rp 22.000 per kilo sampai Rp 30.000. Pabrikan yang sudah melakukan pembelian, di antaranya yakni PT. Grendel, PT. Gudang Garam, PT. Djarum dan PT. Sukun.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post