PAMEKASAN, MADURANET – Tiga hari terakhir, beredar video aksi petani tembakau di media sosial. Aksi itu mulai dari petani membakar tembakau rajang yang sudah dijemur. Kemudian ada juga video aksi petani yang menebangi pohon tembakau. Kedua aksi tersebut, jika melihat motifnya, sama-sama kecewa atas anjloknya harga tembakau.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemkab Pamekasan, Sjaifuddin saat dikonfirmasi menjelaskan, video-video yang beredar itu bukan petani asal Pamekasan. Namun video tersebut aksi kekecewaan petani di Paiton, Probolinggo.
“Aksi bakar tembakau itu di Paiton. Kalau itu di Pamekasan, itu hoaks,” kata Sjaifuddin, Rabu (2/9/2020).
Video penebangan pohon tembakau, menurut Sjaifuddin, juga bukan di Pamekasan. Aksi petani dalam video itu di daerah lain. Meskipun berbahasa Madura, namun mantan Kepala Dinas Pariwisata Pamekasan meyakini bukan di Pamekasan.
Penelusuran Maduranet, video petani muda yang menebangi pohon tembakau kemudian dipaksa untuk dihentikan oleh dua petani lainnya, merupakan petani asal Desa Bettet, Kecamatan Pamekasan. Petani tersebut bernama Trisno. Video itu diduga merupakan parodi menyikapi murahnya harga tembakau.
“Itu tetangga saya. Namanya Trisno,” kata sumber Maduranet asal Desa Bettet.
Video lainnya, seorang kakek menggunakan celana pendek berwarna cream yang juga melakukan penebangan pohon tembakau, diketahui merupakan warga Desa Tanjung, Kecamatan Batumarmar. Kakek ini sedang kesal karena harga tembakau hanya Rp 20.000 per kilo.
Zainullah, aktivis Alinasi Rakyat Oposisi (Araop) Pamekasan menilai, aksi petani dalam video itu jangan diapresiasi sebagai parodi saja. Namun perlu ditangkap substansi dan jangan dibuar bahwan komedian pejabat di Pamekasan. Seharunya, Pemkab Pamekasan respek dengan apa yang dilakukan mereka.
“Pemkab jangan menertawakan aksi mereka karena setingan. Para petani tembakau saat ini kondisinya sangat terpuruk karena harga tembakau anjlok,” kata Zainullah.
Pemkab harus segera mengambil langkah serius untuk menyelamatkan nasib petani tembakau. Menurut Zainul, Pemkab sudah banyak menghabiskan anggaran untuk membahas tentang persoalan tembakau. Namun aksi nyata dan keberpihakan Pemkab kepada petani, sampai saat ini masih nihil.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post