PAMEKASAN, MADURANET – Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan belum juga merealisasikan janji Bupati Pamekasan, Baddrud Tamam untuk memberikan bantuan kepada guru ngaji dan guru honorer karena pandemi Covid-19. Padahal, masa pandemi sudah berlangsung enam bulan.
Mas Joe, salah satu guru honorer di Pamekasan mengeluh karena bantuan itu belum juga ada kejelasan kapan akan dicairkan. Sementara pembelajaran tatap muka sudah akan dimulai. Selama masa pandemi kemarin, dirinya sudah banyak menghabiskan biaya dan tenaga untuk mendidik murid-muridnya melalui daring.
“Di hari ada rasa kecewa karena guru-guru honorer non kategori bantuan dana covid-19 belum cair sampai sekarang,” tutur Mas Joe.
Joe mengaku tidak tahu harus mengadu kepada siapa. Sudah tidak ada yang bisa menjadi penyambung aspirasi guru honorer di Pamekasan untuk mencairkan bantuan dana Covid-19.
Menurut Joe, pihak-pihak lain sudah banyak yang menikmati dana Covid-19. Bahkan dana tersebut cair lebih awal. Sedangkan guru-guru honorer belum ada kejelasan. Di samping belum jelas, proses pengajuan bantuan sangat rumit, tidak seperti pihak lain.
“Kalau PKL mudah mendapatkan bantuan. Bahkan suami istri, orang luar Pamekasan bisa mendapatkannya. Sementara honorer dipersulit. Harus mengajukan data, membuat rekening baru dan menunggu sampai enam bulan tidak juga cair,” keluhnya.
Abdul Halim, salah satu guru ngaji di Kecamatan Larangan juga berharap bantuan itu segera dicairkan. Meskipun pihaknya tidak begitu berharap kepada bantuan, namun karena janji bupati untuk memberikan bantuan, janji itu seharusnya dipenuhi.
“Guru ngaji mau dibantu atau tidak dibantu tetap mendidik santri. Namun karena bupati yang berjanji, maka jangan ingkari janji tersebut,” kata Abdul Halim.
Sementara penyetoran rekening pencairan bantuan bagi guru honorer dan guru ngaji, sudah selesai dua bulan yang lalu. Namun sampai hari ini belum ada kabar lagi.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post