PAMEKASAN, MADURANET – Kawasan Jl. Brawijaya, Kelurahan Jungcangcang, Kecamatan Pamekasan sudah mulai tidak aman dan nyaman. Sebuah warung milik Salehoddin yang biasa menjadi tempat nongkrong aktivis Pamekasan, Ahad (23/8/2020) dini hari dibobol pencuri. Sebuah gerobak tempat penyimpanan barang-barang, rusak setelah tiga gembok dirusak.
Tidak banyak barang yang hilang. Hanya empat batang rokok Gudang Garam Surya dan dua lampu penerang warung, serta kabel stop kontak raib.
Salehoddin mengaku heran ketika pagi hari hendak membuka warungnya. Tiga gembok yang menjadi pengaman gerobak sudah rusak. Barang-barang di dalam gerobak tidak ada yang dirusak.
“Hanya empat batang rokok dan lampu serta kabel yang hilang,” terang Salehoddin.
Pria yang sudah 40 tahun lebih berjualan kopi ini menambahkan, pembobolan warung miliknya sudah terjadi berkali-kali. Dirinya sudah tidak ingat berapa kali warungnya dirusak dan diambil isinya.
“Dulu rokok yang jadi sasaran pencurian. Sekarang mungkin juga begitu, namun saya hanya jual rokok eceran,” imbuhnya.
Zainullah, salah satu pelanggan warung Salehoddin mengaku prihatin dengan kejadian berulang-ulang yang menimpa pria yang akrab disapa Pak Saleh ini. Jualannya hanya kopi, teh dan pisang goreng, tapi masih jadi sasaran orang-orang jahat.
Menurut Zainul, seharusnya kawasan yang radiusnya hanya 50 meter dari kantor kelurahan Jungcangcang merupakan zona aman. Namun kenyataannya, warung Pak Saleh selalu menjadi sasaran pencurian.
“Kawasan Jungcangcang sudah tidak aman,” ungkapnya.
Atas kerugian barang-barang yang hilang, para pelanggan warung Pak Saleh sepakat untuk menggantinya dengan cara sumbangan.
“Kita bantu Pak Saleh agar jualannya tetap berjalan,” terang Mohammad Tosan, pelanggan lainnya.
Pak Saleh sendiri, per hari pendapatan dari penjualan kopi di warungnya, berkisar Rp 250.000 dalam keadaan ramai. Namun jika sepi, hanya Rp 100.000.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post