PAMEKASAN, MADURANET – Sejak pandemi Covid-19, pendapatan dokter di Kabupaten Pamekasan menurun drastis. Menurunnya pendapatan dokter, karena pasien enggan pergi berobat ke dokter. Baik dokter umum ataupun dokter spesialis. Penurunan mulai 80 persen hingga tidak ada pendapatan.
Syaiful Hidayat, dokter spesialis paru di Kabupaten Pamekasan menjelaskan, sejak pandemi banyak masyarakat yang ketakutan untuk berobat ke dokter. Masyarakat takut karena terpengaruh informasi hoaks di media sosial. Menurut mereka, setiap pasien yang datang ke dokter, akan divonis corona.
“Pendapatan dokter praktek semuanya menurun setelah adanya corona,” terang Syaiful Hidayat, Senin (6/7/2020).
Syaiful menambahkan, sejumlah dokter di Pamekasan ada yang menghentikan prakteknya. Di antaranya dokter spesialis anak yang sudah tiga bulan tidak membuka prakteknya.
“Mungkin takut terpapara corona sehingga prakteknya ditutup sampai batas waktu yang tidak ditentukan,” imbuh Syaiful Hidayat.
Menurut pria yang juga Ketua Satgas Penanganan Pasien Covid-19 RSUD Smart Pamekasan ini mengungkapkan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pamekasan menghimbau kepada dokter yang berusia di atas 55 tahun ke atas, untuk menghentikan sementara prakteknya.
“Jumlah tenaga medis dan dokter yang meninggal karena corona sudah semakin banyak,” ungkapnya.
Syaiful menegaskan, banyak informasi hoaks beredar di media sosial yang dipercaya oleh masyarakat. Hoaks itu di antaranya, dokter akan mendapatkan uang ketika sudah menetapkan pasien covid-19. Padahal, untuk menetapkan pasien corona butuh proses dan prosedur yang tidak sembarangan.
“Sejak menangani corona, pendatan saya menurun. Jadi tidak benar jika dokter dapat uang dalam kasus corona ini,” tandasnya.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post