PAMEKASAN, MADURANET – Anjuran pemerintah Kabupaten Pamekasan untuk menghindari kerumunan, nampaknya tidak dihiraukan oleh masyarakat. Justru pasar tumpah dan Pedagang Kaki Lima (PKL) di sejumlah jalan protokol dan trotoar di Pamekasan, terus berjubel.
Pasar tumpah di Jl. Kabupaten menjadi pemandangan baru di saat pandemi Covid-19 dan bulan Ramadhan. Bahkan pasar palawija dan pasar ikan ini, menjadi pusat kesemrawutan di dalam kota Pamekasan. Bahkan tidak jarang penumpukan kendaraan juga sering terjadi di jalan menuju rumah dinas bupati Pamekasan ini.
Anehnya lagi, pasar ini dijaga oleh Satpol PP dan petugas parkir Dishub Kabupaten Pamekasan. Pasukan berseragam cokleta ini dan putih abu-abu, memberikan kebebasan kepada para penjual dan pembeli meskipun membuat kesemrawutan jalan raya.
Ahmad Junaidi, salah satu warga yang sering melintas di Jl. Kabupaten menjelaskan, kondisi jalan trotoar di Pamekasan semakin semrawut meskipun pemerintah sudah melarang adanya perkumpulan orang. Kesemrawutan itu karena adanya pasar tumpah dan PKL yang sembarangan menempati jalan.
“Kondisi kota di Pamekasan saat ini semakin semrawut. Orang mau menjual apapun bebas tanpa adanya larangan dan teguran dari pemerintah,” kata Junaidi, Senin (11/5/2020).
Menurut Junaidi, aparat penegak Perda hanya tutup mata melihat kesemrawutan di dalam kota. Mereka tidak memiliki keberanian untuk menindak pelanggaran yang dilakukan oleh warga yang berjualan semaunya sendiri.
“Aparatnya bungkam dan tidak mengambil tindakan apapun melihat pelanggaran,” imbuh Junaidi.
Junaidi menduga, anggaran penertiban di Pol PP hanya dihabiskan untuk kegiatan yang tidak berdampak terhadap ketertiban dalam kota.
“Saya melihat Pol PP ada kegiatan tapi hanya siaran keliling dan tidak melakukan tindakan. Lalu apa artinya ada aparat,” tandasnya.
Kepala Pol PP Pamekasan, Kusairi saat dikonfirmasi melalui telpon seluler berjanji akan segera menertibkan sejumlah kerumunan yang ada di kota Pamekasan. Termasuk pasar tumpah yang ada di Jl. Kabupaten dan PKL yang menempati lokasi terlarang.
“Akan kita tertibkan. Namun kami masih melakukan pendekatan persuasif karena saya takut dikatakan otoriter,” kata Kusairi.
Pendekatan kepada penjual di pasar tumpah dan PKL, sudah dilakukan bertahun-tahun. Namun tindakan nyata belum dilakukan oleh Pol PP. Kusairi berjanji, dalam 100 hari semuanya akan ditertibkan semua dengan melibatkan para Camat dan Lurah yang baru saja dilantik oleh Bupati Pamekasan.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post