MADURANET – Pasar Pakong, Kecamatan Pakong yang dibangun dengan anggaran sebesar Rp 6 miliar, sampai saat ini masih belum dimanfaatkan. Bahkan beberapa sisi bangunan pasar sudah ada yang rusak, seperti rolling, dindingnya bolong dan latai keramik yang sudah pecah-pecah.
Ketua Komisi II DPRD Pamekasan, Ahmadi saat meninjau Pasar Pakong, Jumat (28/2/2020) menjelaskan, banyak desakan dari berbagai pihak agar pasar tersebut segera ditempati. Sebab, jika tidak ditempati Pemkab Pamekasan dan masyarakat dirugikan. Selain rugi secara non material, kerusakan pasar akan semakin bertambah karena tidak adanya perawatan.
“Kerusakannya cukup banyak. Oleh sebab itu saya minta kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemkab Pamekasan agar pasar Pakong segera difungsikan,” kata Ahmadi.
Politisi PPP Pamekasan ini menambahkan, sebelum pasar difungsikan, Disperindag hendaknya merehab terlebih dahulu kerusakannya. Sebab, jika tidak direhab bisa ditolak oleh pedagang.
Ismail, Kepala Pasar Pakong menjelaskan, belum ditempatinya pasar tersebut karena jumlah los yang ada tidak mencukupi dengan jumlah pedagang. Jumlah pedagang sebanyak 600 lebih. Sedangkan jumlah kios yang ada hanya 426.
“Problemnya kenapa tidak dioperasikan karena kios yang ada tidak cukup,” ujar Ismail.
Pasar Pakong dibangun oleh Pemkab Pamekasan karena pasar tersebut mengalami kebakaran pada tahun 2015 lalu. Sejumlah pedagang harus pindah dari lokasi semula ke kios-kios semi permanen yang dibangun secara mendadak oleh Pemkab Pamekasan.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post